Aryshanti Raih Penghargaan Wirausaha 2014
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ni Ketut Aryshanti dinobatkan sebagai pemenang Femina Fashion and Craft Entrepreneur Award 2014, melalui penjurian final di Jakarta, 3 November. Kompetisi itu diselenggarakan oleh Wanita Wirausaha Femina, Jakarta Fashion Week, bekerja sama dengan Istituto Marangoni, Milan, Italia.
Aryshanti, pemilik merek Laron Dedari, menyisihkan empat finalis lain, yakni Rumaynie Normaningsih (merek Maysuda), Ria Miranda (merek House of Ria Miranda), Novita Yunus (merek Batik Chic), dan Erika Ardianto (merek de Coupe) di final. Kemenangan itu membawanya meraih hadiah beasiswa dari Istituto Marangoni untuk menjalani kursus fashion dan craft di London selama tiga minggu, akomodasi tempat tinggal, dan penerjemah.
Femina Fashion and Craft Entrepreneur Award merupakan program terbaru Wanita Wirausaha Femina. Wanita Wirausaha Femina adalah program pengembangan komunitas untuk wanita wirausaha kelas usaha kecil menengah. Program itu menawarkan edukasi, kesempatan berjejaring dan pelatihan ilmu-ilmu kewirausahaan yang berguna bagi pengembangan binis. Sejak diinisiasi pada 2007, Wanita Wirausaha Femina sudah menjangkau lebih dari 18.000 wanita wirausaha di Indonesia dari berbagai latar belakang bidang usaha, dari skala usaha rumah tangga hingga bisnis mapan.
Kompetisi itu diadakan untuk wanita wirausaha yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilan ke tahap yang lebih jauh lagi dan juga sebagai bentuk penghargaan untuk wanita wirausaha di bidang fashion dan craft.
Panel juri yang terdiri atas CEO Femina Group Svida Alisjahbana, Istituto Marangoni Asia Pacific Business Development Manager Elisa Caponero, dan Chief Community Officer/Editor in Chief Femina Petty S Fatimah, memilih lima finalis dari seluruh Indonesia yang terdiri atas alumni program Wanita Wirausaha Femina, Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women, pemenang Femina Award di Inacraft, Pekan Produk Kreatif Indonesia, Adiwastra, dan juga anggota Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia yang tergabung dalam We Connect.
Pantang Menyerah
Sebagai juri, Petty Fatimah menilai Aryshanti menjalankan bisnisnya dengan passion dan insting usaha yang bagus, kreatif, dan berpotensi besar untuk dikembangkan seluas-luasnya di pasar lokal ataupun internasional. “Busana anak adalah ceruk bisnis fashion yang sangat menjanjikan,” kata Petty, yang menganggap Aryshanti kandidat yang tepat untuk mendapatkan beasiswa bisnis fashion itu.
Bagi Aryshanti sendiri, prestasi kali ini merupakan prestasi prestisius kedua. Pada 2008, dia, yang juga pemilik merek Canggu Kids, meraih gelar Pemenang I Lomba Wanita Wirausaha Femina.
Di situs web wanitawirausaha.femina.co.id, bisa dibaca perjalanan Aryshanti mengelola bisnisnya. Berbisnis busana anak tak lepas dari hambatan. Sukses masuk ke pasar ritel, ia sempat kehilangan 20 persen omzetnya karena ada masalah dengan mitra bisnis. Bisnisnya juga sempat terkena imbas krisis moneter 1998. Namun, ia pantang menyerah.
Aryshanti mengawali usahanya, melahirkan brand busana anak Canggu Kids, dari kegemaran mendandani dua buah hatinya. Kebiasaan itu mengantarnya memberanikan diri mendesain busana anak. Ia terjun serius ke bisnis itu melihat kenyataan banyak teman yang menyukai karyanya.
Dari Canggu Kids, ia mengembangkan brand busana anak premium, Laron Dedari dan memperluas pasar melalui penjualan online. Omzet Laron Dedari telah mencapai Rp 2 miliar per tahun. Ia menjalin kemitraan bisnis dengan seorang pengusaha asal Spanyol.
“Rencananya produk Laron Dedari akan segera hadir di Amazon dan eBay pada Natal tahun ini,” kata Aryshanti, yang bangga bisa mendapatkan beasiswa feashion design dari Istituto Marangoni, mengingat ia merintis bisnis tanpa fondasi fashion design.
Karya empat finalis lainnya juga mendapatkan sambutan baik dari dewan juri. “Produk-produk fashion di kompetisi ini sangat menarik dan berbeda dari yang biasa saya temukan. Bahkan beberapa produk karya finalis tampak sulit didesain. Good luck for the finalists! Saya berharap bisnis mereka sukses di masa depan dan mereka akan merepresentasikan Indonesia di dunia internasional,” ujar Elisa Caponera, juri dari Istituto Marangoni, dalam siaran pers.
Editor : Sotyati
RI Take Down 180.954 Konten Radikalisme di Media Sosial
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Kement...