AS akan Bantu Turki Bawa Pelaku Kudeta ke Pengadilan
HANGZHOU, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk membawa para pelaku kudeta terhadap Presiden Turki Recey Tayyip Erdogan ke pengadilan, kata Presiden Barack Obama pada hari Minggu (4/9) di Hangzhou, Tiongkok.
Turki menuduh ulama yang berbasis di AS, Fethullah Gulen berada di balik aksi pemberontakan Juli lalu.
Dalam pembicaraan dengan Erdogan di sela-sela KTT G20, Obama mengatakan, "Kami akan memastikan bahwa mereka yang melakukan aksi ini akan dibawa ke pengadilan."
Ketegangan antara kedua sekutu NATO itu meningkat tajam sejak upaya kudeta yang gagal terhadap Erdogan pada 15 Juli, dengan Ankara meluncurkan tindakan keras secara luas dan menuntut AS untuk mengekstradisi Gulen.
Gulen, mantan ulama yang mengasingkan diri di negara bagian Pennsylvania, menyangkal keras keterlibatannya atas upaya penggulingan Erdogan.
Ketegangan tersebut memperburuk persepsi publik terhadap AS di Turki dan berisiko memperburuk hubungan keamanaan kedua negara.
Para pejabat AS menegaskan bahwa mereka akan mengekstradisi Gulen jika Turki bisa menunjukkan bukti bahwa dia terlibat dalam kudeta tersebut.
Pertemuan di Hangzhou adalah yang pertama antara kedua pemimpin tersebut sejak peristiwa kudeta. (AFP)
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...