AS akan Cabut Sanksi Myanmar
Dalam sebuah surat kepada Kongres, Obama juga mengumumkan rencana untuk mengembalikan tarif khusus untuk Myanmar yang ditangguhkan lebih dari dua dekade lalu di tengah pelanggaran HAM oleh junta yang berkuasa.
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mulai mengembalikan keuntungan dagang kepada Myanmar, mengatakan sanksi yang lebih luas akan segera dicabut saat dia menerima kunjungan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi di Gedung Putih pada hari Rabu (14/9).
Menyambut Suu Kyi untuk pertama kali sejak kemenangan pemilu bersejarahnya tahun lalu, Obama mengumumkan sejumlah langkah untuk menarik negara Asia Tenggara itu – juga dikenal sebagai Birma – yang berkembang cepat itu dari isolasi ekonomi.
“Amerika Serikat saat ini sedang bersiap mencabut sanksi yang sudah lama kami terapkan kepada Birma,” katanya, menambahkan bahwa langkahnya akan “segera” dijalankan.
“Itu adalah hal yang harus dilakukan guna memastikan bahwa rakyat Birma mendapat keuntungan untuk cara baru menjalankan bisnis.”
Dalam sebuah surat kepada Kongres, Obama juga mengumumkan rencana untuk mengembalikan tarif khusus untuk Myanmar yang ditangguhkan lebih dari dua dekade lalu di tengah pelanggaran HAM oleh junta yang berkuasa.
Gedung Putih ingin membantu perekonomian Myanmar dan administrasi Suu Kyi – yang mengelola transisi sulit dari kekuasaan militer menjadi negara demokrasi sepenuhnya.(AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...