AS: Al-Assad Tak Berperan Melawan ISIS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Amerika Serikat memperingatkan Rusia bahwa Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, tidak berperan dalam operasi koalisi terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan harus mundur untuk memungkinkan penyelesaian politik atas krisis Suriah.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, hari Selasa (15/9) menyebut rekannya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan menyatakan kembali posisi AS setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, berjanji untuk mempertahankan dukungan militer bagi Al-Assad.
"Menteri Kerry memperjelas bahwa dukungan Rusia pada Presiden Al-Assad berrisiko memperburuk dan memperpanjang konflik, dan merusak tujuan kita bersama memerangi ekstremisme," kata kantor kementerian itu.
Kerry "menegaskan kembali komitmen AS untuk memerangi ISIS dengan koalisi lebih dari 60 negara, di mana Al-Assad pernah bisa menjadi anggota yang kredibel, dan menekankan AS akan menyambut peran Rusia yang konstruktif dalam upaya kontra-ISIL," tambahnya, menggunakan lain singkatan lain dari ISIS.
"Menteri menekankan bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik menyeluruh di Suriah, dan hanya dapat diatasi dengan transisi politik dari Assad,." Kata pernyataan itu, seperti dikutip AFP.
AS berharap bisa meyakinkan Rusia, sekutu lama Damaskus, untuk membantu meyakinkan Al-Assad agar mundur dan mengizinkan rezim transisi untuk bernegosiasi mengakhiri perang sipil di Suriah.
Washington dan sekutunya membombardir posisi ISIS di dalam wilayah Suriah, dan mendukung pasukan pemberontak "moderat" di sana. Namun AS bersikeras pemerintah Damaskus itu adalah bagian dari masalah.
Sementara itu, Moskow melihat militer Al-Assad sebagai benteng melawan ekstrimis, termasuk ISIS, dan terus mengirim peralatan militer dan pelatih untuk meningkatkan posisinya.
Kemenkes: Pemberian Makanan Pendamping ASI Harus Penuhi Empa...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Kesehatan telah menerbitkan “Petunjuk Teknis Pemantauan P...