AS Berduka atas Meninggalnya Aktivis HAM China
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat pada Sabtu (15/3) menyampaikan duka cita kepada pihak keluarga seorang aktivis China yang meninggal dalam tahanan dan mendesak Beijing untuk menghormati HAM.
“Amerika Serikat sangat prihatin dengan laporan bahwa aktivis HAM Cao Shunli meninggal di sebuah rumah sakit di Beijing. Kami menyampaikan duka kami kepada keluarganya,” ujar sebuah pernyataan dari juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki.
“Kami terus mengkhawatirkan mengenai kondisi HAM di China dan akan terus mendesak otoritas China guna menjamin semua warga China perlindungan dan kebebasan yang berhak mereka dapatkan di bawah komitmen HAM internasional China,” tambah Psaki.
Kelompok HAM mengatakan Cao meninggal pada Jumat setelah mengalami sakit parah di tahanan kepolisian, saat dia pertama kali menolak perawatan. Cao di tahanan polisi sejak 14 September 2013.
Dia bergabung dalam protes langka di luar kementerian luar negeri China pada Juni tahun lalu untuk menuntut partisipasi lebih besar dalam peninjauan PBB atas HAM di China, menurut Amnesty International dan kelompok HAM lainnya.
Cao berencana akan berangkat ke Swiss untuk peninjauan Dewan HAM PBB pada September lalu, namun pihak kepolisian menahannya di bandara internasional Beijing, ujar pengacaranya Wang Yu sebelumnya kepada AFP. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...