AS dan Australia Mata-matai Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim di Bali
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Australia dan Amerika Serikat (AS) melancarkan operasi pengawasan gabungan terhadap Indonesia selama konferensi perubahan iklim PBB di Bali pada 2007, tutur laporan, Minggu (3/11).
Surat kabar The Guardian edisi Australia mengutip sebuah dokumen dari Edward Snowden menunjukkan badan intelijen Australia yaitu Defence Signals Directorate bekerja sama dengan National Security Agency (Badan Keamanan Nasional/NSA) AS untuk mengumpulkan nomor telepon pejabat keamanan Indonesia.
Pengungkapan tersebut kemungkinan akan memperuncing hubungan yang sudah genting dengan Jakarta pascalaporan pada pekan lalu bahwa pos diplomatik Canberra di luar negeri terlibat dalam jaringan pengawasan besar-besaran yang dipimpin AS.
Perwakilan diplomatik di Indonesia, serta kedutaan atau konsulat, dilaporkan pernah digunakan untuk memantau panggilan telepon dan mengumpulkan data, memicu permintaan penjelasan dari Jakarta dan Beijing.
The Guardian mengatakan operasi pada 2007 tersebut tidak terlalu sukses, dengan satu-satunya hasil nyata merupakan nomor ponsel kepala kepolisian Bali.
“Tujuan upaya spionase tersebut untuk mendapatkan pemahaman kuat mengenai struktur jaringan yang seandainya dibutuhkan dalam kondisi darurat,” menurut keterangan dari perwakilan yang termasuk dalam laporan mingguan dari markas NSA di Pine Gap, Australia pada 2008, salah satu markas terbesar badan intelijen itu di luar negeri. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...