AS dan PBB Prihatin Kerusuhan di Masjid Al Aqsa, Mendesak Israel dan Palestina Menahan Diri
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu (5/4) bahwa pihaknya "sangat prihatin" setelah bentrokan di dalam kompleks Masjid al-Aqsa Yerusalem dan mendesak orang Israel dan Palestina untuk menahan diri.
"Kami tetap sangat prihatin dengan kekerasan yang terus berlanjut dan kami mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, kepada wartawan.
“Sangat penting, sekarang lebih dari sebelumnya, baik orang Israel maupun Palestina bekerja sama untuk meredakan ketegangan ini dan memulihkan rasa tenang.”
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, "terkejut" dengan gambar-gambar yang dilihatnya tentang pasukan keamanan Israel memukuli orang-orang di masjid Al-Aqsa di kota tua Yerusalem, kata juru bicaranya hari Rabu.
Juru bicara Stephane Dujarric mengatakan Guterres melihat gambar-gambar "kekerasan dan pemukulan" di dalam situs suci dan merasa lebih tertekan karena itu terjadi "pada waktu kalender yang suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim yang seharusnya menjadi waktu untuk perdamaian dan tanpa kekerasan.”
“Tempat ibadah seharusnya hanya digunakan untuk ibadah yang damai,” tambahnya.
Bentrokan Kedua
Polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di Masjid al-Aqsa Yerusalem untuk kedua kalinya pada hari Rabu, kata saksi mata, beberapa jam setelah penangkapan dan pemindahan lebih dari 350 orang dalam penggrebegan polisi di kompleks tersebut.
Konfrontasi tersebut, selama bulan suci Ramadhan dan menjelang hari raya Paskah Yahudi dan Kristen, memicu baku tembak lintas batas di Gaza dan memicu kekhawatiran akan kekerasan lebih lanjut.
Dalam kejadian kedua, pada larut malam, polisi memasuki kompleks dan mencoba mengevakuasi jemaah, menggunakan granat kejut, dan menembakkan peluru karet, kata staf Wakaf, organisasi Islam yang ditunjuk Yordania yang mengelola kompleks tersebut.
Para jemaah melemparkan benda-benda ke arah polisi, kata saksi mata. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan enam orang terluka.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan puluhan anak muda membawa batu dan petasan ke masjid dan mencoba membarikade diri di dalam. Wakaf, bagaimanapun, mengatakan polisi memasuki masjid sebelum shalat selesai.
Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan: “serangan Israel ke Masjid al-Aqsa, serangannya terhadap jamaah, merupakan tamparan terhadap upaya AS baru-baru ini yang mencoba menciptakan ketenangan dan stabilitas selama bulan Ramadhan.”
Kurang dari 24 jam sebelumnya, polisi menggrebeg masjid untuk mencoba menyingkirkan apa yang mereka katakan sebagai agitator bertopeng yang mengunci diri di dalam setelah upaya untuk mengeluarkan mereka melalui dialog gagal.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 12 warga Palestina terluka dalam bentrokan sebelumnya, termasuk dari peluru berujung karet dan pemukulan. Polisi Israel mengatakan dua petugas terluka. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...