AS Desak Thailand Kembali ke Kekuasaan Sipil
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) menyatakan kekhawatiran setelah Thailand menyetujui sebuah konstitusi baru yang didukung militer dalam sebuah kemenangan bagi jenderal yang saat ini berkuasa.
Kerajaan yang terpecah belah itu dikuasai oleh junta selama dua tahun sejak pemerintah terpilihnya digulingkan.
Mayoritas pilihan “ya” pada Minggu (7/8) untuk mendukung piagam tersebut merupakan jajak pendapat pertama sejak kudeta pada 2014, walaupun kampanye independen dan debat terbuka dilarang menjelang pemilu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Elizabeth Trudeau hari Senin (8/8) mengatakan AS masih “khawatir bahwa proses penyusunan konstitusi tersebut tidak inklusif, bahwa debat terbuka tidak diizinkan menjelang pengesahannya.”
“Kami mendesak otoritas Thailand untuk melanjutkan tahap berikutnya untuk mengembalikan Thailand ke pemerintahan sipil secepatnya,” katanya.
Washington dan Bangkok masih mempertahankan aliansi militer yang dijalin pada periode kekuasaan Vietnam dan Perang Dingin, namun hubungan mereka semakin merenggang sejak kudeta dua tahun lalu.
Sejak saat itu AS mulai ingin memperbaiki hubungan dengan negara lain di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Filipina dan Vietnam. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...