AS Gelar KTT Anti Ekstremisme Pasca Serangan Teror Global
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Para perwakilan negara dari seluruh dunia menghadiri konferensi tingkat tinggi untuk melawan kekerasan ekstrimisme yang dibuka di Amerika Serikat (AS).
Pertemuan yang diadakan selama tiga hari itu digelar menyusul terjadinya sejumlah insiden penembakan di Denmark, Prancis dan Australia.
Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan pentingnya berinteraksi dengan para imigran yang mungkin teradikalisasi karena merasa disingkirkan.
"Masyarakat harus memberikan pilihan afirmatif untuk komunitas imigran," kata dia seperti yang dilansir dari bbc.com pada Rabu (18/2).
Biden mengatakan negara-negara di dunia harus memberikan "rasa memiliki yang mendiskreditkan upaya teroris untuk menimbulkan rasa ketakutan, isolasi, kebencian dan penolakan."
Gedung Putih yakin Eropa sangat rentan terhadap serangan teror karena para imigran kurang baik terintegrasi dengan masyarakat.
Namun sejumlah wartawan mengatakan Gedung Putih juga ingin menekankan bahwa ancaman terorisme dari dalam negeri harus diwaspadai, radikalisasi serta perekrutan orang-orang Amerika, khususnya anak-anak muda yang merasa tidak puas.
Presiden Barack Obama akan berpidato dalam konferensi di Gedung Putih pada Rabu (18/2) sebelum berbicara pada pertemuan di Departemen Luar Negeri hari Kamis yang akan dihadiri oleh perwakilan dari sekitar 60 negara, diantaranya Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Prancis. Menteri Dalam Negeri Theresa May hadir mewakili Inggris.
Selain membahas insiden teror yang terjadi di Kanada Oktober lalu, di Australia pada bulan Desember, di Perancis pada bulan Januari dan di Denmark bulan ini, konferensi ini juga akan membicarakan keprihatinan internasional atas munculnya Negara Islam (IS/ISIS) di Timur Tengah.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...