AS Izinkan Vaksin Booster COVID-19 untuk Anak Enam Bulan, China Longgarkan Pembatasan
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat pada hari Kamis (8/12) mengesahkan suntikan vaksin penguat COVID-19 yang diperbarui dari Moderna dan Pfizer dan mitranya BioNTech untuk anak-anak semuda usia enam bulan.
Otorisasi yang diubah memungkinkan penggunaan suntikan bivalen Moderna pada anak-anak berusia enam bulan hingga lima tahun, sedangkan vaksin Pfizer/BioNTech dapat diberikan kepada mereka yang berusia enam bulan hingga empat tahun.
Suntikan Pfizer dapat diberikan sebagai suntikan ketiga bagi mereka yang memenuhi syarat dan belum menyelesaikan seri vaksinasi utama mereka, tambah agensi tersebut.
Chila Mulai Longgarkan Pembatasan
Sementara itu di China, pasien dengan gejala ringan diizinkan karantina di rumah, kata otoritas terkemuka pengobatan tradisional China seperti dikutip pada hari Rabu (7/12).
Gu Xiaohong mengatakan kepada surat kabar Beijing Daily yang dikelola pemerintah bahwa nama China untuk virus corona, yang mengidentifikasinya sebagai penyakit penyebab pneumonia, harus diubah menjadi sekadar virus menular.
Pendekatan China terhadap COVID-19 yang menekankan pengujian luas dan karantina kasus positif di fasilitas khusus, harus diubah dari "deteksi pasif" menjadi "pencegahan aktif", dengan pemulihan di rumah untuk kasus ringan.
Gu mengatakan cabang penyakit menular Asosiasi Pengobatan China, yang dia pimpin, telah mencapai konsensus untuk mengubah cara mereka menggambarkan virus.
Pernyataannya sejalan dengan pelunakan nada baru-baru ini dari pakar kesehatan China dan media pemerintah terhadap COVID-19, sementara pihak berwenang telah melonggarkan beberapa pembatasan COVID, yang terberat di dunia.
Ada ekspektasi luas bahwa langkah tersebut dapat menandai perubahan yang lebih nyata menuju keadaan normal tiga tahun setelah pandemi.
Para pejabat mulai mengecilkan bahaya yang ditimbulkan oleh virus tersebut. Pada hari Senin, kantor berita resmi Xinhua mengatakan dalam sebuah komentar bahwa "periode tersulit telah berlalu", mengutip melemahnya patogenisitas virus dan upaya untuk memvaksinasi 90% populasi. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Ditemukan Kuburan Massal di Suriah, Ungkap Mesin Kematian Re...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Seorang jaksa penuntut kejahatan perang internasional mengatakan pada hari...