AS Jatuhkan Sanksi pada 54 Pihak di Berbagai Negara Terkait Hizbullah
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Departemen Keuangan Amerika Serikat mengeluarkan sanksi baru terkait Hizbullah pada hari Selasa (18/4) terhadap 52 individu dan entitas di Lebanon, UEA, Afrika Selatan, Angola, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Belgia, Inggris, dan Hong Kong.
AS menuduh para tersangka menjadi bagian dari pencucian uang internasional dan jaringan penghindaran sanksi yang mendukung kelompok teroris yang didukung Iran, termasuk pemodal terkemuka Hizbullah.
“Orang-orang yang terlibat dalam jaringan ini menggunakan perusahaan cangkang dan skema penipuan untuk menyamarkan peran Nazem Said Ahmad dalam transaksi keuangan,” kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson.
Nelson memperingatkan "peserta pasar barang mewah" untuk "memperhatikan" taktik dan skema potensial ini, yang memungkinkan pemodal teroris, pencuci uang, dan penghindar sanksi untuk mencuci hasil ilegal dengan membeli dan mengirimkan barang mewah.
Ahmad dituduh beroperasi di Beirut, Dubai, Johannesburg, dan Hong Kong, di mana dia mengarahkan jaringan global anggota keluarga, rekanan, dan perusahaan untuk memanfaatkan “sifat permisif” berlian global, permata berharga, dan pasar seni untuk memfasilitasi pembayaran, dan pengiriman dan pengiriman barang-barang mewah.
Pemodal Hizbullah juga diduga memiliki sertifikat rekayasa palsu yang diperlukan berdasarkan Proses Kimberley untuk memanipulasi harga berlian dan pajak. Departemen Keuangan mengatakan jaringannya meremehkan faktur untuk barang impor dan membersihkan barang curah melalui pelabuhan, memanfaatkan pengaruh Hizbullah di pelabuhan masuk ini untuk memindahkan aset ke Lebanon tanpa membayar pajak dan bea yang berlaku.
Langkah hari Selasa diputuskan pada peringatan 40 tahun serangan teroris Organisasi Jihad Islam Hizbullah di Kedutaan Besar AS di Beirut pada tahun 1983. Enam puluh tiga orang tewas, termasuk 52 pegawai Kedutaan Lebanon dan Amerika. (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...