AS Jual 14.000 Peluru Thank ke Israel
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pemerintahan Joe Biden telah menggunakan otoritas darurat untuk mengizinkan penjualan sekitar 14.000 peluru tank ke Israel tanpa tinjauan kongres, kata Pentagon pada hari Sabtu (9/12).
Departemen Luar Negeri pada hari Jumat (8/12) menggunakan deklarasi darurat Undang-undang Kontrol Ekspor Senjata untuk amunisi tank senilai US$ 106,5 juta untuk dikirim segera ke Israel, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Peluru tersebut adalah bagian dari penjualan yang lebih besar yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada hari Jumat (8/12) dan meminta persetujuan Kongres AS oleh pemerintahan Biden.
Paket yang lebih besar bernilai lebih dari US$ 500 juta dan mencakup 45.000 peluru untuk tank Merkava Israel, yang secara rutin dikerahkan dalam serangannya di Gaza, yang telah menewaskan ribuan warga sipil.
Ketika perang semakin intensif, bagaimana dan di mana tepatnya senjata AS digunakan dalam konflik tersebut semakin mendapat sorotan, meskipun para pejabat AS mengatakan tidak ada rencana untuk memberikan persyaratan pada bantuan militer kepada Israel atau mempertimbangkan untuk menahan sebagian dari bantuan tersebut.
Para aktivis hak asasi manusia menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut, dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan pada hari Sabtu bahwa Washington terus menegaskan kepada pemerintah Israel bahwa mereka harus mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan mengambil setiap langkah yang mungkin untuk menghindari kerugian terhadap warga sipil.
Usulan penjualan tersebut menunjukkan komitmen AS terhadap keamanan Israel dan akan meningkatkan kemampuan pertahanan Israel, kata pejabat itu.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menetapkan dan memberikan pembenaran rinci kepada Kongres bahwa peluru tank harus segera diberikan kepada Israel demi kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat, menurut pernyataan Pentagon.
Penjualan tersebut akan berasal dari inventaris Angkatan Darat AS dan terdiri dari selongsong peluru tank M830A1 High Explosive Anti-Tank Multi-Purpose with Tracer (MPAT) 120mm dan peralatan terkait.
“Israel akan menggunakan peningkatan kemampuan tersebut sebagai pencegah ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan dalam negerinya,” kata Pentagon, seraya menambahkan bahwa tidak akan ada dampak buruk terhadap kesiapan pertahanan AS akibat penjualan tersebut.
Tank Merkava Israel, yang menggunakan peluru 120 mm, juga dikaitkan dengan insiden yang melibatkan kematian jurnalis.
Pada hari Kamis, penyelidikan Reuters mengungkapkan bahwa awak tank Israel membunuh jurnalis Reuters Issam Abdallah dan melukai enam wartawan dengan menembakkan dua peluru secara berurutan dari Israel ketika para jurnalis sedang merekam penembakan lintas batas. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...