Qatar Akan Tekan Israel dan Hamas untuk Gencatan Senjata
DOHA, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Qatar mengatakan pada hari Minggu (10/12) bahwa Doha akan terus menekan Israel dan Hamas untuk melakukan gencatan senjata meskipun peluangnya “menyempit”.
Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menambahkan bahwa sandera dibebaskan dari Gaza karena negosiasi, dan bukan karena tindakan militer Israel.
Sementara itu, Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), memperingatkan pada hari Minggu bahwa badan tersebut berada di ambang kehancuran di Jalur Gaza, menurut laporan Reuters.
Lazzarini juga memperingatkan akan adanya keruntuhan kemanusiaan total di wilayah kantong tersebut.
Dari Gaza selatan dilaporkan juga bahwa ledakan terdengar di Rafah pada Minggu (10/12) pagi, dengan kilatan cahaya menerangi langit di atas kota perbatasan di Jalur Gaza selatan yang telah menjadi rumah bagi ribuan pengungsi Palestina.
Militer Israel terus melancarkan serangan udara dan darat di Gaza, didukung oleh veto Amerika Serikat yang menggagalkan upaya Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri perang, dan kabar bahwa penjualan darurat amunisi tank senilai US$106 juta telah disetujui oleh Washington.
Karena tidak dapat meninggalkan wilayah tersebut, lebih dari dua juta warga Palestina menghadapi ancaman pemboman, bahkan di wilayah yang digambarkan Israel sebagai zona aman.
Dengan memasuki bulan ketiga perang, jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza telah melampaui 17.700 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Kementerian itu tidak membedakan antara kematian warga sipil dan kombatan dalam keterangannya.
Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan mematikan Hamas pada tanggal 7 Oktober dan ratusan orang disandera, beberapa dari mereka dibebaskan namun 137 orang masih disandera. (Reuters/AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...