AS Kecam Taliban Akan Praktikkan Eksekusi Publik dan Amputasi
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat mengecam rencana Taliban untuk mengembalikan praktik eksekusi dan amputasi sebagai hukuman atas kejahatan yang dilakukan di Afghanistan, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, pada hari Jumat (24/9).
Price mengatakan hukuman itu akan "merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang jelas." Dia menambahkan: “Kami berdiri teguh dengan komunitas internasional untuk mennempatkan pelaku hukuman ini, dari setiap pelanggaran tersebut, untuk bertanggung jawab.”
Pernyataan AS itu muncul sehari setelah Mullah Nooruddin Turabi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Associated Pressbahwa eksekusi dan amputasi adalah hukuman yang "diperlukan" untuk menjaga keamanan di Afghanistan.
Sejak menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, Taliban telah meluncurkan kampanye pesona untuk merehabilitasi citra garis keras mereka dari era 1996-2001 ketika mereka melakukan eksekusi di depan umum, pria yang tidak shalat di masjid di mana dicambuk, mobilitas perempuan setiap hari dibatasi, dan interpretasi ekstrim dari hukum Islam, Syariah, ditegakkan.
Namun, tampaknya Taliban tidak banyak mengubah nilai-nilai inti mereka seperti yang ditekankan Turabi dalam pernyataannya itu. Dia kepada AP mengatakan bahwa kelompok itu akan melakukan hukuman yang dianggap pantas dan menuntut masyarakat internasional untuk tidak ikut campur.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...