AS Kesulitan Buat Terobosan di Laos dan Kamboja
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, hari Selasa (26/1) tiba di Beijing, tempat terakhir lawatannya ke Asia.
Sebelum kunjungannya ke Tiongkok, Kerry juga singgah di Laos dan Kamboja, di mana Tiongkok berpengaruh kuat, untuk memperluas hubungan AS dengan kedua negara itu.
Para pengamat mengatakan lawatan itu dilakukan sebagai persiapan AS yang akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin Asia Tenggara di Sunnylands California bulan depan.
John Kerry juga sedang berusaha membangun konsensus tentang bagaimana menanggapi tindakan Tiongkok belakangan ini di Laut Cina Selatan.
"Salah satu hal yang saya kira akan diperoleh oleh John Kerry dari kunjungan ini adalah betapa kuatnya tentangan dari Laos atas setiap keputusan Amerika tentang isu Laut Cina Selatan," kata Nicholas Thomas, pakar politik di City University of Hong Kong.
Laos akan menjadi ketua ASEAN dalam rotasi tahun ini dan kemudian menjadi tuan rumah KTT yang akan dihadiri para pemimpin Amerika dan Tiongkok.
Setelah melakukan pertemuan dengan perdana menteri Laos, Kerry mengatakan kepada wartawan bahwa Laos menginginkan agar hak-hak maritim dihormati dan menghindari meruncingnya ketegangan militer di Laut Cina Selatan. John Kerry kemudian terbang ke Kamboja.
Kerry mengatakan, "Kami sangat peduli terhadap penegakan HAM, kebebasan universal, tata pemerintahan yang baik, dan kemajuandalam hal-hal ini yangsangat penting agarpotensi hubungan bilateral kita terpenuhi,seperti juga harapan dan aspirasi rakyat Kamboja."
John Kerry berbicara kepada wartawan di sebuah taman setelah mengadakan pembicaraan terpisah dengan para pejabat, termasuk Perdana Menteri Hun Sen dan pejabat sementara pemimpin partai oposisi Kem Sokha.
Ada kekhawatiran tentang upaya Kamboja untuk menjamin berlangsungnya reformasi hak-hak demokratis dan HAM.
Karena pemimpin oposisi Sam Rainsy berada dalam pengasingan untuk menghindari apa yang dianggap sebagai dakwaan-dakwaan bermotif politik, serta penahanan 17 anggota oposisi dan aktivis, kelompok-kelompok HAM mengatakan setiap peningkatan hubungan diplomatik harus disertai dengan jaminan reformasi.
Dari Kamboja, John Kerry melanjutkan lawatan ke Tiongkok, di mana ia akan mendorong Tiongkok untuk menggunakan posisinya guna menekan Korea Utara karena melakukan uji coba nuklir. Ia juga diperkirakan akan membahas konflik regional atas klaim yang tumpang-tindih di Laut Cina Selatan.
Pendapat-pendapat yang dimuat oleh media hari Selasa di Beijing, meragukan hasil kunjungan John Kerry ke Laos dan Kamboja dalam mempengaruhi apa yang mereka sebut dua "negara sahabat Tiongkok.” Pendapat-pendapat itu mengatakan bukannya Amerika yang akan berpengaruh, namun Tiongkoklah yang justru secara bertahap memperkuat pengaruhnya di wilayah tersebut. (voa)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...