AS Konfirmasi Tewasnya Pemimpin Senior ISIS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pasukan khusus Amerika Serikat memasuki wilayah timur Suriah pada hari Jumat (15/5) dan menewaskan seorang pemimpin senior kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Kementerian Pertahanan AS pada hari Sabtu (16/5) pagi secara resmi mengumumkan bahwa salah seorang pemimpin ISIS, Abu Sayyaf, terbunuh dalam operasi itu. Abu Sayyaf dikenal sebagai salah satu pemimpin ISIS yang terlibat dalam operasi militer dan merupakan tokoh yang mengelola bisnis ISIS dalam jual beli minyak dan gas di pasar gelap tewas.
Dalam pernyataan itu, Menteri Pertahanan AS, Ashton B. Carter, mengatakan pasukan komando telah memasuki Suriah dengan misi menangkap Abu Sayyaf dan istrinya, Umm Sayyaf.
"Abu Sayyaf tewas dalam operasi ketika dia berhadap-hadapan dengan tentara AS," kata Carter.
Tidak ada pasukan AS yang tewas atau terluka dalam misi itu.
Pernyataan Kementerian Pertahanan Israel selanjutnya berkata bahwa Umm Sayyaf, yang juga tertangkap, diduga memainkan peran penting dalam kelompok "kegiatan teroris. ISIS dan kemungkinan ia juga telah terlibat dalam apa yang tampaknya dikenal sebagai perbudakan wanita Yazidi, yang berhasil diselamatkan diselamatkan tadi malam."
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis dari Gedung Putih pada hari Sabtu, Bernadette Meehan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, mengatakan Umm Sayyaf telah dipindahkan ke fasilitas penahanan militer Amerika di Irak.
"Operasi ini juga berlanjut pada pembebasan seorang wanita muida Yazidi yang telah diperbudak oleh manusia," kata Meehan Said. "Kami bermaksud untuk menyatukan kembali dia dengan keluarganya sesegera mungkin."
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...