AS Mengutuk Keras Serangan ISIS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Amerika Serikat memperingatkan serangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di utara Irak memicu “bencana kemanusiaan”, di tengah laporan Presiden Barack Obama mempertimbangkan menerjunkan militer Amerika Serikat, Kamis (7/8).
"Amerika Serikat mengutuk keras serangan ISIS di Sinjar dan sekitarnya di Irak utara," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.
"Tindakan itu telah memperburuk krisis kemanusiaan yang memang sudah cukup memprihatinkan dan situasi mendekati bencana kemanusiaan," katanya
"Ini adalah situasi yang sedang kita lihat sangat dekat," dia menambahkan.
"Jadi jika ada kebutuhan khusus yang harus dipenuhi dalam hal meningkatkan kemampuan pasukan keamanan Irak, kami akan memberikan itu," kata dia, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
Media AS, mengutip pejabat senior Gedung Putih, mengatakan Obama sedang mempertimbangkan opsi militer untuk melancarkan serangan terhadap jihadis dan menurunkan bantuan bagi pengungsi, warga sipil yang terkepung.
Komentar itu dilayangkan Gedung Putih setelah kota Kristen terbesar di Irak, Qaraqosh, dikuasai jihad militan setelah pasukan Kurdi menarik diri semalam.
Beberapa warga yang dihubungi AFP menegaskan seluruh daerah di Irak utara - rumah bagi sebagian besar komunitas Kristen di negara itu - telah jatuh ke tangan kelompok jihad ISIS, dan penduduknya melarikan diri.
Kota-kota diduduki dalam beberapa hari terakhir oleh militan ISIS, beberapa di antaranya kurang dari 50 kilometer dari Erbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdistan.
Pembicaraan Darurat
Sementara itu, diberitakan Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat untuk mengatasi krisis di Irak. Pertemuan, yang diadakan atas permintaan Prancis, diadakan tertutup di markas PBB di New York.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengaku "terkejut" mendengar laporan ISIS menyerang wilayah yang didiami umat Kristen, kaum minoritas Turki, dan Yazidi.
"Laporan Yazidi menyebutkan di sepanjang perbatasan Turki, ribuan penduduk yang terjebak di Pegunungan Sinjar membutuhkan bantuan kemanusiaan. Ini harus menjadi perhatian mendesak dan serius," kata Ban.
Ban meminta semua pemerintah dunia membantu meringankan penderitaan penduduk yang terkena dampak konflik saat ini di Irak.
Presiden Prancis, Francois Hollande pada Kamis (7/8), menjanjikan dukungan negaranya kepada pasukan Kurdi untuk memerangi ISIS di Irak di tengah meningkatnya kekhawatiran Barat atas gerak pejuang Sunni militan.
“Presiden menegaskan, Prancis mendukung pasukan yang terlibat dalam pertempuran ini,” kata Hollande dalam sebuah pernyataan, setelah pemimpin Prancis itu berbicara tentang Irak melalui telepon dengan kepala Pemerintah Daerah Kurdistan Massoud Barzani (alarabiya.net)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...