AS Mewajibkan Memakai Masker di Transportasi Umum
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC/Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat mengeluarkan perintah pembersihan yang mewajibkan penggunaan masker untuk melindungi dari penyebaran COVID-19 di hampir setiap bentuk transportasi umum di seluruh negeri.
Perintah tersebut, yang dikeluarkan hari Jumat (29/1) malam, mencakup perjalanan dengan pesawat terbang, kereta api, bus, taksi, ride-share, kereta bawah tanah, feri, dan kapal.
Perintah ini memperluas salah satu perintah eksekutif pertama yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden, yang mengharuskan menutup perjalanan antar negara bagian sebagai bagian dari strategi yang lebih besar untuk mengurangi penyebaran COVID-19.
Pesanan baru, yang juga mencakup perjalanan antar negara bagian, berlaku pada hari Senin. "Mengenakan masker pada sistem transportasi kami akan melindungi orang Amerika dan memberikan keyakinan bahwa kami dapat sekali lagi melakukan perjalanan dengan aman bahkan selama pandemi ini," kata perintah tersebut.
Oleh karena itu, mengenakan masker akan membantu kami mengendalikan pandemi ini dan membantu membuka kembali ekonomi Amerika.
Pesanan CDC mencakup penumpang dan operator transportasi baik selama perjalanan maupun saat menunggu. Dikatakan bahwa operator harus melakukan "upaya terbaik" untuk menegakkan pemakaian masker, dan jika perlu harus menurunkan siapa pun yang menolak untuk mematuhinya.
Ketidakpatuhan akan merupakan "pelanggaran hukum federal," menurut perintah tersebut. Namun ada pengecualian pemakaian masker bagi orang yang makan, minum atau minum obat, serta mereka yang berkomunikasi dengan tuna rungu. Masker juga bisa dilepas sebentar selama pemeriksaan identitas.
Amerika Serikat memiliki statistik COVID-19 terburuk di dunia, tetapi jumlah kasus dan rawat inap telah menurun selama dua pekan terakhir, dengan sebagian ahli memuji peningkatan kepatuhan pada tindakan jarak sosial.
Salah satu tindakan resmi pertama Biden setelah pelantikannya pada 20 Januari adalah memesan masker untuk properti federal. Dia mengatakan pemakaian masker yang konsisten bisa menyelamatkan 50.000 nyawa Amerika hingga April.
Tetapi mantan Presiden Donald Trump sering mengejek praktik tersebut, dan jarang terlihat mengenakan masker, membuat penegakan standar baru lebih bermasalah di beberapa negara bagian. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...