AS Minati Investasi Ekonomi Kreatif Rp 500 Miliar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pengusaha Amerika Serikat meminati investasi pada sektor ekonomi kreatif hingga USD 40 juta (setara Rp 500 miliar). Ini merupakan dampak kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara itu.
Kepala BKPM Franky Sibarani, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (28/10), mengatakan minat itu disampaikan dalam pertemuan satu per satu (one-on-one meeting) setelah kegiatan "Investment Summit" di Washington DC.
"Jadi, minat investasi tersebut di luar dari kesepakatan bisnis senilai USD 2,4 miliar yang sebelumnya telah diumumkan oleh pemerintah. Dalam one on one meeting, terdapat perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi kreatif yang menyampaikan minat investasi mereka senilai USD 40 juta," katanya.
Franky menjelaskan, perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi kreatif tersebut merupakan perusahaan di bidang inovasi digital dan media hiburan.
"Ini akan kita kawal karena positif dalam upaya untuk melakukan diversifikasi sektor investasi dari AS yang masih didominasi oleh sektor pertambangan," kata dia.
Selain dengan perusahaan di bidang ekonomi kreatif tersebut, pihaknya juga bertemu dengan dua perusahaan AS lainnya, yakni perusahaan manufaktur yang akan meresmikan pabrik baru mereka di Karawang sekitar Maret 2016.
"Kami juga bertemu dengan perwakilan perusahaan alat berat yang baru saja mendapatkan izin prinsip untuk perusahaan remanufacturing di Cileungsi, Bogor. Hal ini menandai komitmen investasi mereka di Indonesia. Nilainya USD 12 juta. Kalau ini masuk dalam daftar yang USD 2,4 miliar sebelumnya," dia menjelaskan.
Menurut Franky, minat investasi perusahaan-perusahaan AS tersebut akan terus dikawal oleh BKPM yang memiliki kantor perwakilan di New York (Indonesia Investment Promotion Center/IIPC) dan juga Marketing Officer Wilayah Amerika dan Eropa yang bertugas menjembatani investor dengan kementerian teknis terkait.
Pada Rabu (28/10), ia akan mendampingi Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengunjungi Sillicon Valley untuk melakukan pertemuan dengan Facebook, Google, dan Apple.
Sebelum mempercepat kepulangannya ke Tanah Air, Presiden Jokowi telah menyaksikan pengumuman dan penandatanganan kesepakatan-kesepakatan bisnis "Business to Business" antara perusahaan-perusahaan AS dengan Indonesia.
Kesepakatan bisnis yang diumumkan itu akan direalisasikan dalam jangka waktu satu hingga lima tahun sejak 2015 senilai USD 2,4 miliar.
Proyek bisnis itu terdiri atas bidang usaha industri minuman ringan dan distribusinya, industri pakan ternak dan pemanis dari jagung, industri remanufaktur suku cadang alat berat, pembangkit listrik, industri percetakan uang logam, dan pengaman uang kertas. (PR)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...