AS Minta PBB Hentikan Agresi Rusia di Ukraina
PBB, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada hari Selasa (19/9) meminta PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) untuk menghentikan “agresi terang-terangan” Rusia di Ukraina, dan memperingatkan negara-negara lain akan menghadapi risiko jika dunia memenuhi permintaan Moskow.
“Kita harus menghadapi agresi nyata ini hari ini untuk mencegah calon agresor lainnya besok,” kata Biden pada Majelis Umum PBB di New York, yang dihadiri oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, tetapi tidak dihadiri oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Kata-kata Biden tentang Ukraina mendapat tepuk tangan di aula, tetapi ia berbicara kepada audiensi yang tidak dihadiri banyak pemimpin penting, termasuk mereka yang berasal dari Perancis dan Inggris.
Dia memperingatkan bahwa “prinsip inti” perdamaian dan kedaulatan nasional PBB akan terancam jika dunia mencoba “menenangkan” Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
“Harga yang harus dibayar Rusia untuk perdamaian adalah penyerahan diri Ukraina, wilayah Ukraina, dan anak-anak Ukraina. Rusia percaya bahwa dunia akan menjadi lelah dan membiarkannya melakukan tindakan brutal terhadap Ukraina tanpa konsekuensi apa pun,” kata Biden.
“Dapatkah negara anggota di badan ini merasa yakin bahwa mereka terlindungi jika Anda membiarkan Ukraina terpecah belah? Apakah kemerdekaan suatu negara aman? “Saya dengan hormat menyarankan jawabannya tidak.”
Biden menambahkan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya akan “terus mendukung rakyat Ukraina yang pemberani” ketika mereka mencoba mengusir pasukan Rusia dari negara tersebut.
Zelenskyy, mengenakan kemeja khaki khasnya dan duduk di bagian delegasi Ukraina di aula PBB, bertepuk tangan di akhir pidato Biden. Pemimpin Ukraina itu akan mengunjungi Gedung Putih pada hari Kamis (21/9) untuk mencari lebih banyak bantuan dan persenjataan AS guna mendorong serangan balasan yang bergerak lambat.
Dia juga dijadwalkan bertemu dengan anggota Kongres AS, di mana pemerintahan Biden sedang mencoba untuk meningkatkan dukungan bagi paket bantuan baru Ukraina senilai US$24 miliar dalam menghadapi oposisi Partai Republik yang semakin meningkat.
Zelenskyy menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB pada Selasa (19/9) malam sebelum mengambil bagian dalam sesi khusus mengenai Ukraina di Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...