AS Nilai Positif Rencana Pembicaraan Presiden Ukraina dan China
Namun mengingatkan agar China tidak melihat konflik hanya dari pandangan sepihak.
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Gedung Putih mengatakan bahwa pembicaraan antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan pemimpin China, Xi Jinping, akan menjadi "hal yang baik," tetapi memperingatkan Beijing agar tidak mengambil pandangan "sepihak" dari konflik tersebut.
"Kami pikir itu akan menjadi hal yang sangat baik jika mereka berdua berbicara," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, kepada wartawan ketika ditanya tentang laporan Wall Street Journal bahwa pemimpin Ukraina itu akan berbicara dengan Xi untuk pertama kalinya sejak China, sekutu Rusia melancarkan invasi.
Kontak “Kami mendukung dan telah mendukung”, kata Kirby. Namun dia memperingatkan terhadap dorongan China untuk gencatan senjata di Ukraina, dengan mengatakan itu hanya akan membantu agresi Rusia.
Belum ada konfirmasi panggilan ke Zelensky oleh Xi. Namun, Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, dan mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba, berbicara melalui telepon pada hari Kamis (16/3).
Xi juga dilaporkan sedang mempersiapkan perjalanan ke Moskow untuk berbicara dengan sekutunya Presiden, Vladimir Putin.
Kirby mengatakan Amerika Serikat belum mengonfirmasi bahwa pertemuan puncak Putin-Xi akan berlangsung, tetapi mendesak Beijing untuk menghindari mencari resolusi perang yang hanya akan mencerminkan perspektif Rusia.
Dia mengatakan bahwa China menyoroti perlunya gencatan senjata “terdengar sangat masuk akal,” tetapi secara efektif akan “meratifikasi penaklukan Rusia.”
“Itu akan, pada dasarnya, mengakui keuntungan Rusia” dan “merupakan pelanggaran lanjutan terhadap Piagam PBB,” katanya.
Pasukan Rusia yang menduduki wilayah Ukraina saat ini berada di bawah tekanan kuat dari pasukan Ukraina bersenjata Barat.
Gencatan senjata akan memungkinkan Moskow untuk "memperkuat posisinya di Ukraina, untuk membangun kembali pasukan mereka... dan melatih mereka kembali sehingga mereka dapat memulai kembali serangan pada waktu yang mereka pilih," kata Kirby.
Perdamaian yang tahan lama “tidak bisa sepihak dan harus benar-benar mencakup dan diinformasikan oleh perspektif Ukraina dan keputusan Ukraina,” katanya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...