AS: Pasukan Rusia Ambil Posisi Defensif di Sekitar Kiev
WASHINGTON DC, SAT5UHARAPAN.COM-Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat mengatakan pada hari Rabu (23/3) bahwa pasukan Rusia "menggali" dan mengambil posisi yang lebih defensif di sekitar Kiev.
Pejabat itu juga mengungkapkan penilaian AS bahwa pasukan Rusia didorong mundur sekitar 55 kilometer ke timur dan timur laut ibu kota Ukraina selama 24 jam terakhir.
“Kami mulai melihat sekarang bahwa mereka pada dasarnya menggali, dan mereka membangun posisi bertahan. Jadi, bukannya mereka tidak maju. Mereka sebenarnya tidak berusaha untuk maju sekarang,” kata pejabat itu kepada wartawan dengan syarat anonim.
Invasi Rusia ke Ukraina, yang diperintahkan Vladimir Putin pada 24 Februari, sejauh ini gagal mencapai tujuan merebut Kiev dan menggulingkan pemerintahnya.
Namun, pejabat tersebut mengatakan bahwa Rusia memprioritaskan pertarungan di wilayah Donbas, khususnya di Luhansk dan Donetsk. Ini bisa menjadi bagian dari rencana Rusia untuk memotong pasukan Ukraina dan tidak mengizinkan mereka bergerak lebih jauh ke barat untuk mempertahankan kota-kota lain, menurut pejabat itu.
Perlawanan sengit dari militer Ukraina dan rakyatnya tidak terduga oleh Rusia, menurut pejabat lokal dan asing.
Secara terpisah, pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa pengiriman senjata baru akan tiba di Ukraina dalam "hari berikutnya atau lebih."
“Kami sudah mengumpulkan stok di Amerika Serikat, dan kami bersiap untuk mengirimkannya ke sana,” kata pejabat itu.
Sementara pejabat itu tidak merinci senjata spesifik apa yang akan dikirim, mereka mengatakan Washington fokus pada penyediaan senjata ke Ukraina yang “mereka gunakan dengan sangat efektif.” Pejabat itu menyebutkan Javelin dan Stinger.
Pengiriman ini adalah bagian dari pasokan senjata baru senilai US$ 800 juta yang diumumkan Presiden AS, Joe Biden, pekan lalu setelah Presiden Ukraina memberikan pidato virtual kepada anggota parlemen AS.
Ditanya apakah AS akan mengerahkan lebih banyak pasukan dari Amerika Serikat ke Eropa, pejabat itu tidak mengesampingkan apa pun. “Kami tidak akan mengesampingkan kemungkinan bahwa (Menteri Pertahanan Austin) akan mengalirkan lebih banyak pasukan (ke Eropa) dari Amerika Serikat atau reposisi dari tempat lain di Eropa,” kata pejabat itu.
Tentang Belarusia dan laporan bahwa mereka mungkin mengerahkan pasukan ke Ukraina untuk membantu Putin, pejabat itu mengatakan tidak ada indikasi bahwa mereka “bersiap-siap untuk masuk.”
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...