AS: Penerbangan Charter Evakuasi Warga dari Afghanistan Makin Sering
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat tidak memiliki rencana untuk melanjutkan penerbangan evakuasi yang dipimpin militer bagi warga dari Afghanistan, tetapi bekerja untuk memastikan bahwa penerbangan charter yang ada menjadi lebih sering, kata Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Kamis (14/10).
“Gagasan bahwa kami memulai kembali penerbangan evakuasi, seperti yang kami miliki sebelum 31 Agustus, tidak akurat,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, dalam sebuah pengarahan. The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa Washington akan memulai kembali penerbangan evakuasi sebelum akhir tahun, mengutip seorang pejabat Departemen Luar Negeri yang tidak disebutkan namanya.
"Penerbangan charter sudah rutin," kata Price. “Tujuan kami adalah menjadikan mereka lebih rutin untuk memberikan tingkat otomatisitas pada operasi ini sehingga kami dapat memfasilitasi kepergian orang Amerika, penduduk tetap yang sah, dan lainnya.”
Pendudukan Amerika Serikat selama dua dekade di Afghanistan memuncak dalam pengangkutan udara yang terorganisir dengan tergesa-gesa pada bulan Agustus yang menyebabkan lebih dari 124.000 warga sipil termasuk Amerika, Afghanistan, dan lainnya dievakuasi ketika Taliban mengambil alih. Tetapi ribuan warga Afghanistan sekutu AS lainnya yang berisiko mengalami penganiayaan Taliban tertinggal.
Presiden AS, Joe Biden, dan yang lainnya dalam pemerintahannya telah bersumpah untuk melanjutkan upaya untuk mengeluarkan mereka.
Beberapa ratus orang telah dievakuasi dengan penerbangan charter, yang diselenggarakan oleh kelompok veteran, dan beberapa difasilitasi oleh Amerika Serikat.
Washington juga telah membantu beberapa orang untuk meninggalkan Afghanistan melalui jalur darat.
Price menambahkan bahwa sejak 31 Agustus, Amerika Serikat telah memfasilitasi kepergian 129 warga negara AS dan 115 penduduk tetap yang sah. “Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa bekerja dengan mitra kami bahwa penerbangan ini menjadi lebih sering terjadi,” katanya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...