AS Prancis Jerman Berjanji Dukung Presiden Baru Ukraina
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri John Kerry pada Senin (26,5) mengungkapkan Amerika Serikat mendukung pemimpin baru Ukraina dan juga warga negaranya, saat Petro Poroshenko dinobatkan sebagai pemenang pemilihan presiden pada akhir pekan.
Kepala pemilihan umum Ukraina mengatakan bahwa miliarder tersebut memenangkan pemilihan putaran pertama dengan mengumpulkan lebih dari 50 persen suara dalam pemilihan, yang diharapkan Washington akan mewujudkan stabilitas di negara Eropa timur itu.
“Kami akan mendukung upaya mereka untuk menentukan masa depan mereka sendiri dalam mewujudkan Ukraina yang lebih bersatu, aman, mandiri dan sejahtera,” ujar Kerry dalam sebuah pernyataan sebelum kemenangan Poroshenko diumumkan.
Pemilihan presiden pada Minggu dipandang sebagai yang terpenting dalam sejarah Ukraina pasca-Soviet, karena negara tersebut berjuang untuk tetap bersatu setelah berbulan-bulan pergolakan dan berupaya menghindari keruntuhan ekonomi.
Kerusuhan di Ukraina juga memicu perselisihan antara Amerika Serikat dan Rusia setelah Moskow mencaplok Crimea, menyebabkan hubungan Rusia-Washington kembali renggang sejak Perang Dingin.
“Kesuksesan pemilu ini menegaskan komitmen Ukraina terhadap proses demokrasi. Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan rakyat Ukraina dan presiden yang baru terpilih untuk membangun kemenangan ini bagi demokrasi,” kata Kerry. (AFP)
Prancis pada Senin menyambut baik kemenangan pengusaha Ukraina Petro Poroshenko dalam pemilu presiden dan mendesaknya untuk melakukan reformasi demi pemulihan nasional.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menyampaikan ucapan “selamat hangatnya” kepada miliuner pro-Barat yang terpilih dalam satu putaran.
Dia meminta pengusaha berusia 48 tahun itu untuk menerapkan “reformasi penting dalam semangat peredaan dan stabilitas serta dialog nasional.”
Poroshenko menghadapi tugas berat, termasuk mengatasi upaya pemberontak pro-Rusia di wilayah timur dan memaksa langkah penghematan yang menyakitkan guna menyelamatkan perekonomian dari kebangkrutan.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengungkapkan dia berharap Rusia segera memberikan pertanda bahwa mereka menghormati hasil pemilihan presiden di Ukraina.
“Kami berharap hari ini akan ada pernyataan dari... Rusia yang mengisyaratkan bahwa Rusia menghormati pemilihan umum tersebut,” kata Steinmeier, berbicara di televisi NTV.
Miliarder Ukraina Petro Poroshenko memenangkan hampir 54 persen suara, menurut komisi pemilihan pada Senin setelah lebih dari setengah surat suara di negara itu dihitung.
Jika hasil akhir dipastikan lebih dari 50 persen, pemilihan umum putaran kedua tidak perlu digelar.
Steinmeier, menambahkan bahwa “Senang karena pemilihan akhirnya terlaksana.”
“Saya senang pemilihan umum sebagian besar berlangsung tanpa pertumpahan darah kemarin, dan saya gembira putaran kedua tidak perlu digelar, karena pemenangnya sudah jelas, setidaknya berdasarkan semua perolehan yang saya lihat. Pemilihan berkontribusi menenangkan situasi di Ukraina,” ujar Steinmeier.
Steinmeier juga mengatakan “Saya harap Poroshenko bisa segera bekerja. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan, seperti memulai debat mengenai konstitusi baru, yang sangat diperlukan Ukraina. Ukraina juga perlu menggelar pemilihan parlementer pada tahun ini.”
“Yang terpenting saya berharap supaya kerusuhan di timur Ukraina bisa segera diredam dan ketertiban bisa segera dipulihkan kembali,” tambah Poroshenko. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...