AS Resmi Nyatakan ISIS Lakukan Genosida Terhadap Umat Kristen
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Amerika Serikat secara resmi menyatakan bahwa tindakan kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS terhadap etnis Yazidi dan kelompok minoritas lainnya, termasuk umat Kristen di Suriah dan Irak, adalah genosida.
"Tujuan saya di sini hari ini adalah untuk menegaskan dalam penilaian saya, (ISIS) bertanggung jawab atas genosida terhadap kelompok-kelompok yang ada di wilayah kekuasaan mereka, termasuk Yazidi, Kristen dan Muslim Syiah," kata Menlu AS, John Kerry, dalam konferensi pers di kantor Kemenlu AS di Washington, hari ini (17/4).
Kerry mengatakan pada tahun 2014, ISIS menangkapi etnis Yazidi, membunuh mereka, memperbudak ribuan perempuan dan anak gadis mereka, "menjualnya di pasar lelang, memperkosa mereka dan akan menghancurkan masyarakat di mana mereka telah hidup dalam generasi yang tak terhitung jumlahnya," mengeksekusi umat Kristen "semata-mata karena iman mereka "dan juga "perempuan dan anak perempuan Kristen dipaksa menjadi budak. "
"Tanpa intervensi kita, jelas orang-orang itu telah dibantai," kata dia, sebagaimana diberitakan oleh cnn.com.
Ini adalah pertama kalinya Amerika Serikat menyatakan adanya genosida setelah di Darfur sejak tahun 2004.
DPR AS pada hari Senin dengan suara bulat mengeluarkan resolusi untuk menyebut kekejaman ISIS terhadap kelompok-kelompok Kristen di Suriah dan Irak sebagai "genosida", sebuah istilah yang oleh Departemen Luar Negeri sebelumnya enggan digunakan.
Genosida tidak menyebabkan AS wajib secara hukum untuk mengambil tindakan khusus apapun, tapi itu bisa memberikan tekanan pada pemerintahan Obama untuk mengambil tindakan militer lebih agresif terhadap ISIS.
Ini juga bisa memberikan bobot bagi seruan dari DPR dan kelompok-kelompok kemanusiaan lainnya untuk mendorong pemerintahan Obama menyambut lebih banyak lagi pengungsi ke AS.
Anggota DPR dari Partai Republik, Jeff Fortenberry memuji pengumuman Departemen Luar Negeri AS itu.
"Saya memuji Menlu Kerry dan Departemen Luar Negeri untuk membuat keputusan penting. Genosida terhadap orang Kristen, Yazidi dan lain-lain tidak hanya persoalan ketidakadilan tetapi itu adalah serangan terhadap martabat manusia dan serangan terhadap peradaban itu sendiri, " kata dia.
"Amerika Serikat sekarang telah berbicara dengan kejelasan moral dan otoritas."
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...