AS-Rusia Gagal Bahas Gencatan Senjata Suriah
HAMBURG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, gagal menyepakati rencana gencatan senjata untuk Suriah dalam pembicaraan di Jerman, hari Kamis (8/12), kata seorang pejabat AS.
Kerry dan Lavrov bertemu dua kali hari Kamis itu di sela pertemuan menteri luar negeri Organisasi untuk Kerja Sama dan Keamanan Eropa yang beranggota 57 negara, kata seorang pejabat AS.
Pertemuan mereka berlangsung masing-masing hanya 10 menit dan "tidak ada kemajuan, tidak ada kesimpulan yang dicapai untuk Aleppo," kata pejabat itu, seperti dikutip AFP. Kota di Suriah utara itu hancur akibat serangan pasukan Suriah yang didukung Rusia terhadap pasukan pemberontak.
Namun, setelah pembicaraan dengan Lavrov di kota Hamburg, Jerman, Kerry kepada wartawan Rusia mengatakan bahwa dia tetap berharap dan akan terus bekerja untuk menemukan solusi.
Moskow melancarkan perang udara dalam mendukung pasukan Assad sejak tahun lalu. Sementara Washington mendukung pasukan pemberontak yang memerangi rezim Suriah.
Pada hari Rabu (7/12) Amerika Serikat, Inggris dan Prancis memimpin seruan bersama untuk gencatan senjata segera agar bantuan kemanusiaan bisa mencapai warga sipil yang terkepung di kota Aleppo. Seruan ini didukung Kanada, Jerman dan Italia.
Kerry mengatakan pada pertemuan menteri luar negeri NATO di Brussels sehari sebelumnya bahwa dia akan bekerja untuk perundingan damai antara rezim Suriah, Presiden Bashar Al-Assad dan oposisi, dengan bantuan Rusia.
"Rusia mengatakan Assad siap untuk datang ke meja (perundingan)... dan saya mendukung... ," kata Kerry di Brussels.
Lavrov mengatakan di Hamburg, sebelum pertemuan dengan Kerry, bahwa Rusia mendukung usulan AS pada 2 Desember untuk penarikan pemberontak dari Aleppo timur yang didukung Washington.
Kerry telah membantah tentang perubahan rencana dan Washington menuduh Moskow mengulur-ulur waktu setelah Rusia dan Tiongkok memveto resolusi Dewan Keamanan PBB pada hari Senin yang menyerukan gencatan senjata selama tujuh hari di Aleppo.
Kerry pada hari Sabtu (10/12) akan mengambil bagian dalam pertemuan di Paris tentang Suriah yang diselenggarakan oleh Prancis, Jerman dan Qatar, kata Departemen Luar Negeri.
Editor : Sabar Subekti
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...