Putra Morsi Ditangkap Terkait Kasus 2013
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Putra Presiden Mesir terguling, Mohammed Morsi, ditangkap pada hari Kamis (8/12) di rumahnya di Sharqiya, Kairo atas tuduhan terkait kasus aksi pendudukan lapangan dan jalan di ‘’Rabaa Al Adawiya,’’ Kairo tahun 2013.
Osama Mohammed Morsi, merupakan bagian dari 739 orang yang terdakwa dalam kasus tersebut, di mana, pendukung Morsi menolak penggulingannya, dan melakukan aksi protes pada Agustus 2013.
Di antara mereka yang didakwa termasuk pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie, dan tokoh senior lainnya, seperti Mohammed El-Beltagy.
Jaksa menuntut para terdakwa atas keterlibatan dalam "majelis yang tidak sah, penggunaan kekuatan, pembunuhan berencana, dan kepemilikan senjata serta bahan peledak" selama penyebaran kekerasan pada aksi 2013 di Kairo, Menurut media Mesir, Al Haram. Mereka melakukan aksi menduduki wilayah itu untuk memprotes pemecatan Morsi, dan menuntut dia dikembalikan pada jabatannya.
Sementara itu, anak Morsi lainnya, Abdullah, dijebloskan ke penjara untuk satu tahun hukuman pada tahun 2015 terkait memiliki ganja.
Morsi dipilih menjadi Presiden Mesir pada Juni 2012, setelah revolusi di negara itu yang menggulingkan Presiden Husni Mubarak. Namun pemerintahannya yang sektarian mendorong kemarahan rakyat yang menggulingkannya setahun setelah menjabat.
Editor : Sabar Subekti
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...