AS Sebut, Sejak Desember 20.000 Pasukan Rusia Tewas di Ukraina
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Gedung Putih mengatakan pada hari Senin (1/5) bahwa diperkirakan sejak Desember Rusia telah menderita 100.000 korban perang, termasuk 20.000 tewas, karena Ukraina telah menahan serangan berat oleh pasukan Rusia di Ukraina timur.
Dalam apa yang telah menjadi perang gesekan yang sengit, pertempuran paling sengit terjadi di wilayah Donetsk timur, di mana Rusia berjuang untuk mengepung kota Bakhmut dalam menghadapi pertahanan Ukraina yang kokoh.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan perkiraan Amerika Serikat didasarkan pada intelijen Amerika yang baru dibuka. Dia tidak merinci bagaimana komunitas intelijen mendapatkan angka tersebut.
Pasukan dari kelompok tentara bayaran Wagner Rusia dan pasukan lainnya memerangi pasukan Ukraina dari rumah ke rumah untuk mencoba menguasai apa yang kemudian dikenal sebagai "jalan kehidupan," jalan terakhir yang tersisa ke barat yang masih di tangan Ukraina, yang membuatnya kritis untuk pasokan perbekalan dan pasukan baru. Kedua belah pihak telah mengutip keuntungan dalam beberapa hari terakhir.
Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, kepala pasukan darat Ukraina, mengatakan bahwa Rusia terus mengerahkan "upaya maksimal" untuk merebut kota itu tetapi sejauh ini gagal. “Di beberapa bagian kota, musuh diserang balik oleh unit kami dan meninggalkan beberapa posisi,” katanya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...