Cegah Aktivitas Mata-mata, Jerman Usir Diplomat Rusia
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Jerman mengusir diplomat Rusia pada pertengahan April untuk "mengurangi kehadiran dinas intelijen" di negara itu, kata pemerintah hari Senin (1/5), dalam membenarkan keputusan yang memicu pembalasan pengusiran oleh Kremlin.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "aktivitas orang-orang ini tidak sejalan dengan status diplomatik mereka," menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan Rusia dalam beberapa pekan terakhir mengenai masalah tersebut.
Berlin sebelumnya tidak memberikan pembenaran atas kepergian para diplomat, sebuah langkah yang memicu pengusiran sekitar 20 staf kedutaan Jerman di Moskow, yang dikonfirmasi oleh kementerian telah pergi pada hari Senin.
“Tidak seperti anggota yang mewakili Rusia di Jerman, rekan-rekan kami selalu mementingkan diri mereka sendiri untuk berperilaku sesuai dengan status diplomatik mereka,” kata kementerian tersebut.
Sebagai mitra ekonomi yang dekat dengan Rusia sebelum serangan militer di Ukraina, Jerman sejak itu menjauh dari Moskow, secara finansial dan militer mendukung Kiev dalam konflik tersebut.
Sejak awal konflik di Ukraina, spionase Rusia di Jerman telah tumbuh pada tingkat yang jarang disamai dalam beberapa tahun terakhir, menurut dinas keamanan Jerman.
Pada musim semi 2022, Jerman telah mengusir sekitar 40 diplomat Rusia yang diyakini Berlin mengancam keamanannya.
Oktober lalu, kepala badan keamanan dunia maya Jerman, Arne Schoenbohm, dipecat setelah laporan berita mengungkapkan kedekatannya dengan konsultan keamanan dunia maya yang diyakini memiliki kontak dengan dinas intelijen Rusia.
Sebulan kemudian, seorang perwira cadangan Jerman dijatuhi hukuman penjara satu tahun sembilan bulan karena menjadi mata-mata Rusia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...