Denmark: Rusia Gunakan Sipil, Pembisnis dan Jurnalis sebagai Mata-mata
KOPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM-Dinas intelijen Denmark menyebutkan Rusia merekrut warga sipil dan menggunakan jurnalis dan pebisnis untuk memata-matai negara itu sebagai alternatif bagi diplomat Rusia yang diusir tahun lalu karena dicurigai melakukan spionase, katanya pada hari Selasa (2/4).
Invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan kebutuhan Moskow akan pengumpulan intelijen di negara-negara anggota NATO, kata Dinas Keamanan dan Intelijen Denmark (PET) dalam sebuah laporan pada hari Selasa.
Mengontrol pintu masuk ke Laut Baltik, Denmark akan memainkan peran strategis penting dalam potensi konflik militer dengan Rusia sebagai titik transit bala bantuan NATO, membuat anggota NATO menjadi fokus khusus untuk Rusia, kata PET.
Kedutaan Rusia di Kopenhagen tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Ketika Denmark, sejalan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, mengusir 15 diplomat Rusia pada April tahun lalu, hal itu melumpuhkan kemampuan Rusia untuk memata-matai tanah Denmark.
"Tetapi kebutuhan Rusia untuk mendapatkan informasi di Denmark telah meningkat ... dan oleh karena itu PET mengharapkan Rusia untuk mencoba menggunakan cara lain untuk memata-matai di Denmark," kata PET.
“... Bisa jadi menempatkan petugas intelijen di Denmark di luar perwakilan diplomatik, misalnya sebagai jurnalis atau pebisnis, menggunakan petugas intelijen yang berkunjung atau bahwa dinas intelijen Rusia lebih banyak merekrut sumber Denmark mana pun di Rusia atau di negara ketiga. ”
Metode lain akan mencakup berbagai bentuk pengumpulan intelijen elektronik dan spionase dunia maya, tambahnya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...