AS Serahkan Janda Pemimpin ISIS kepada Kurdistan
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat pada hari Kamis (6/8) menyerahkan janda pemimpin senior ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang ditahan pasukan AS sejak Mei kepada ototrita Kurdistan Irak. Demikian diumumkan Pentagon.
Nasrin As'ad Ibrahim yang juga dikenal sebagai Umm Sayyaf atau "Ibu Sayyaf", adalah istri dari Abu Sayyaf yang tewas dalam serangan pasukan khusus AS di Suriah pada bulan Mei.
Nasrin sekarang ditahan oleh kementerian dalam negeri provinsi otonom Irak Kurdistan, kata Departemen Pertahanan AS.
"Keputusan untuk menyerahkan Umm Sayyaf kepada pemerintah Irak didasarkan bahwa transfer tahanan menaati hukum, sesuai atuiran diplomatik, pertimbangan intelijen, keamanan, dan penegakan hukum," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Abu Sayyaf, yang diduga menjadi militan dari kelompok pendukunga keuangan tinmgkat atas, tewas pada 15 Mei dalam penggerebekan di kota Al-Omar di Suriah, oleh pasukan yang dipimpin AS. Pentagon mengatakan bahwa "sekitar selusin" pejuang ISIS telah terbunuh dalam pertempuran itu.
Pada saat itu, para pejabat AS mengatakan rencana itu telah menahan kedua Abu Sayyaf dan istrinya, tetapi pemimpin militan telah menolak penangkapan dan telah tewas dalam baku tembak.
AS dan pejabat Irak mengatakan seorang wanita muda Yezidi yang dijadikan budak oleh pasangan itu juga dibebaskan setelah serangan itu. Pasukan AS juga menemukan artefak sejarah Irak yang berharga yang dijarah dan disimpan di rumah mereka.
Status hukum tawanan Umm Sayyaf belum jelas setelah serangan itu, namun para pejabat AS telah menuduh bahwa dia adalah anggota dari kelompok ISIS.
Amerika Serikat tidak memiliki hubungan dengan pemerintah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, tetapi bersekutu dengan Pemerintah Daerah Kurdistan dan bekerja sama dengan Irak dalam memerangi ISIS.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...