AS Sesalkan Kehilangan Hak Suaranya di UNESCO
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat pada Jumat (8/11) mengungkapkan penyesalan karena kehilangan hak suara di UNESCO, dua tahun setelah Washington dan Israel menghentikan pendanaan untuk badan budaya PBB itu terkait pengakuan terhadap Palestina.
Pembatasan terhadap pembayaran iuran kepada UNESCO dari Kongres dipicu saat Palestina memperoleh keanggotaan badan yang berbasis di Paris itu sebagai sebuah negara pada 2011.
Kami hari ini menyesal bahwa Amerika Serikat kehilangan suaranya dalam Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO), kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jen Psaki.
Namun, dalam sebuah pernyataan, dia mencatat bahwa hilangnya suara dalam Konferensi Umum itu bukan berarti kehilangan keanggotaan AS, dan mengatakan bahwa AS berniat untuk terus melanjutkan partisipasi aktifnya.
Psaki mengatakan bahwa Presiden AS Barack Obama meminta kewenangan legislatif yang memungkinkan AS untuk terus membayar iurannya ke badan PBB yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara anggota kepada Kongres.
Di bawah aturan UNESCO, AS dan Israel memiliki waktu hingga Jumat untuk membayar iuran mereka atau secara otomatis kehilangan hak suara mereka.
Daftar negara-negara yang akan kehilangan hak suaranya kemungkinan akan diumumkan besok (Sabtu) di sidang pleno, kata seorang sumber UNESCO kepada AFP.
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...