AS Tambah Bantuan Militer untuk Ukraina, Menjadi Total US$ 10,6 Miliar
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.CO-Pentagon mengumumkan putaran baru bantuan militer untuk Ukraina pada hari Jumat (19/8), meningkatkan jumlah total bantuan keamanan AS untuk Kiev menjadi US$10,6 miliar sejak awal pemerintahan Biden.
Pengumuman hari Jumat disahkan oleh Presiden Joe Biden, yang menyetujui penarikan pasokan Pentagon, kesembilan belas kali presiden AS melakukannya sejak Agustus 2021.
Pentagon mengatakan paket senjata dan peralatan terbaru akan mencakup amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan 16 Howitzer 105mm dan 36.000 peluru artileri 105mm.
Lima belas Scan Eagle Unmanned Aerial Systems dan 40 MaxxPro Mine Resistant Ambush Protected Vehicles dengan roller ranjau serta tambahan rudal Anti-radiasi berkecepatan tinggi juga akan dikirim.
Sebanyak 50 Armored High-Mobility Multipurpose Wheeled Vehicles (HMMWV), 1.500 rudal Tube-Launched, Optically-Tracked, Wire-Guided (TOW) dan 1.000 sistem anti-armor Javelin akan dikirim oleh AS. Item lainnya akan mencakup peralatan dan sistem pembersihan ranjau, perangkat penglihatan malam, sistem citra termal, optik, dan pengukur jarak laser.
“Seperti yang telah dijelaskan oleh Presiden Biden, kami akan mendukung Ukraina karena mereka mempertahankan demokrasi mereka selama diperlukan,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan. “Amerika Serikat akan terus bekerja dengan Sekutu dan mitranya untuk memberi Ukraina kemampuan utama untuk memenuhi persyaratan medan perang Ukraina yang terus berkembang.”
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memuji keberanian dan kekuatan tentara Ukraina dan rakyatnya sebagai "luar biasa", bersumpah untuk terus menyediakan senjata untuk Ukraina. “Kemampuan ini dikalibrasi dengan hati-hati untuk membuat perbedaan besar di medan perang dan memperkuat posisi Ukraina di meja perundingan,” katanya dalam sebuah pernyataan. (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...