AS Tawarkan Bantu Penyelidikan Penyerangan Bandara Karachi
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Amerika Serikat (AS), Senin (9/6), menawarkan untuk membantu Pakistan dalam menyelidiki pengepungan mematikan di bandara Karachi dan mengecam serangan yang menewaskan 30 orang itu.
“Amerika Serikat mengutuk serangan terhadap bandara Karachi. Dan kami simpati ... kepada keluarga korban dan mereka yang terluka dalam serangan itu,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
“Washington telah menawarkan ‘bantuan’ kepada pihak berwenang Pakistan yang relevan untuk menyelidiki kejahatan ini,” tambah Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Marie Harf, meskipun ia tidak menyadari jika tawaran telah diambil.
Serangan itu telah meninggalkan proses perdamaian Pakistan yang baru lahir dengan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang compang-camping, dan pejabat di wilayah barat laut melaporkan bahwa sekitar 25.000 orang telah melarikan diri dari satu distrik suku yang bergolak selama 48 jam lalu, takut serangan darat yang lama ditunggu-tunggu.
Sepuluh gerilyawan juga tewas dalam pengepungan Bandara Internasional Jinnah Karachi, serangan spektakuler terbaru yang diluncurkan oleh TTP dalam pemberontakan yang telah merenggut ribuan nyawa sejak tahun 2007.
TTP mengatakan, serangan berani itu adalah pembalasan terbaru untuk pembunuhan Hakimullah Mehsud, pemimpinnya dalam serangan pesawat tak berawak AS pada November.
Juru bicara TTP Shahidullah Shahid mengatakan, pemerintah telah menggunakan pembicaraan damai sebagai tipu muslihat, dan berjanji menyerang lagi yang akan datang sebagai pembalasan terhadap serangan udara baru-baru ini di daerah kesukuan yang berbatasan dengan Afghanistan.
Harf tidak mengomentari penggunaan serangan-udara untuk memadamkan pemberontakan, tetapi mengatakan Amerika Serikat dan Pakistan keduanya memiliki kekhawatiran tentang kontra-terorisme.
“Secara garis besar, kami telah mendukung pemerintah Pakistan karena mereka sudah berupaya melakukan kontraterorisme karena pertarungan kita pasti berbagi,” katanya kepada wartawan.
“Pemerintah Pakistan memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk melindungi warganya dan untuk mengambil langkah-langkah kontraterorisme yang tepat.”
Washington telah menyarankan pihak berwenang Pakistan untuk “memperhitungkan kehidupan sipil,” kata Harf.
“Tetapi ... tanggung jawab di sini adalah pada kelompok-kelompok teroris untuk meletakkan senjata mereka, untuk berhenti menyerang warga Pakistan yang tak bersalah dan warga sipil lainnya,” tambah Harf. (AFP)
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...