AS Telah Peringatkan Qassem Soleimani 2 Tahun Lalu
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengirim surat kepada komandan pasukan elite Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani, dua tahun lalu memperingatkannya bahwa AS akan menganggapnya bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut.
Soleimani terbunuh dalam serangan bom udara AS di bandara Baghdad semalam. Pompeo, yang merupakan direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) pada saat itu, mengatakan Soleimani menolak menerima surat itu, menurut berita Al Arabiya.
"Saya mengirimnya karena (Soleimani) telah mengindikasikan bahwa pasukan di bawah kendalinya, pada kenyataannya, mengancam pasukan AS di Irak," kata Pompeo pada saat itu.
"Komandannya juga telah mengindikasikan keinginan yang meningkat untuk berpotensi menyerang pasukan AS yang berada di Irak dengan persetujuan pemerintah Irak," tambah Pompeo.
Pentagon mengkonfirmasi pada hari Jumat (3/1) bahwa Presiden AS, Donald Trump, telah memerintahkan serangan di bandar udara Internasional Baghdad yang menewaskan Soleimani dan Abu Mahdi al-Mohandis, wakil komandan milisi yang didukung Iran yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer.
"Apa yang kami komunikasikan kepadanya dalam surat itu adalah bahwa kami akan meminta dia dan Iran bertanggung jawab atas segala serangan terhadap kepentingan Amerika di Irak oleh pasukan di bawah kendalinya," kata Pompeo di forum itu.
"Kami ingin memastikan dia dan kepemimpinan Iran memahami hal itu dengan cara yang sangat jelas," kata menteri luar negeri itu.
Seorang politisi senior Irak dan seorang pejabat keamanan tingkat tinggi, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AP pada hari Jumat bahwa al-Muhandis telah tiba di bandara dalam konvoi untuk menyambut Soleimani yang pesawatnya telah tiba dari Lebanon atau Suriah. Serangan udara terjadi segera setelah dia turun dari pesawat untuk disambut oleh al-Muhandis dan teman-temannya, membunuh mereka semua.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...