AS Tetapkan Boko Haram Nigeria Sebagai Organisasi Teroris
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyebutkan bahwa kelompok Boko Haram Nigeria dan kelompok sempalannya yang bernama Ansaru sebagai “organisasi teroris asing (FTO)."
Pemerintah AS pada hari Rabu (13/11) dalam pernyataan resmi yang dimuat siotus resmi Deplu, state.gov, mengatakan bahwa Boko Haram memiliki hubungan dengan Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM ). Organisasi ini juga bertanggung jawab untuk "ribuan kematian di timur laut dan tengah Nigeria dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pembunuhan yang menargetkan warga sipil."
Departemen Luar Negeri itu juga menambahkan bahwa Ansaru pada awal tahun 2013 menculik dan dieksekusi tujuh pekerja konstruksi internasional.
Boko Haram juga telah melakukan serangan terhadap target internasional, termasuk pemboman bunuh diri pada gedung PBB di Abuja pada 26 Agustus 2011 yang menewaskan 21 orang dan melukai puluhan lainnya. Banyak di antara korban adalah pekerja bantuan yang mendukung projek-projek pembangunan di Nigeria.
Sedangkan serangan Ansaru fokus pada sasaran militer wilayah barat Nigeria. Pada bulan November 2012, Ansaru menyerbu sebuah kantor polisi di Abuja menewaskan polisi Nigeria dan membebaskan teroris yang ditahan di penjara. Pada Januari 2013, Ansaru menyerang konvoi pasukan penjaga perdamaian Nigeria, dan melakukan beberapa penculikan orang asing yang tinggal atau bekerja di Nigeria.
Boko Haram, nama itu berarti "pendidikan Barat adalah dosa", meningkatkan serangan terhadap warga sipil dan instalasi pemerintah tahun ini , mendorong pemerintah untuk menyatakan keadaan darurat di negara bagian Borno, Yobe dan Adamawa pada Mei lalu. Kelompok ini sejak tahun 2009 telah berjuang untuk menciptakan sebuah negara Islam di negara wilayah utara.
Konsekuensi
"Penyebutan ini merupakan langkah penting dan tepat , tetapi hanya salah satu alat dalam apa yang harus menjadi pendekatan yang komprehensif oleh pemerintah Nigeria untuk melawan kelompok-kelompok ini melalui kombinasi penegakan hukum, politik, dan upaya pengembangan, serta keterlibatan militer, untuk membantu mengatasi akar ekstremisme kekerasan dan keprihatinan yang sah dari rakyat Nigeria utara,” kata pernyataan itu.
Selain itu dinyatakan bahwa semua bantuan AS ke Nigeria menekankan pentingnya melindungi warga sipil dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati. Bahwa bantuan dan sebutan ini menunjukkan dukungan AS untuk melawan Boko Haram dan Ansaru.
Sebutan ini juga akan membantu AS dan mitra penegak hukum lainnya dalam upaya untuk menyelidiki dan mengadili tersangka teroris terkait dengan Boko Haram dan Ansaru.
Konsekuensi ditetapkan sebagai FTO ini adalah AS akan membekukan asset dan property milik kedua organisasi di AS atau yang dalam kontrol AS.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...