AS Tidak Ingin Hamas Terlibat Pemerintahan Masa Depan di Gaza Pasca Perang
AS menilai perlu untuk jeda kemanusiaan di Gaza.
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat tidak percaya kelompok militan Palestina pro Iran, Hamas, dapat terlibat dalam pemerintahan masa depan Jalur Gaza ketika perang dengan Israel berakhir, kata Gedung Putih pada hari Rabu (1/11).
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, berbicara kepada wartawan ketika Presiden Joe Biden terbang ke Minnesota, juga mengatakan Amerika Serikat tidak mendukung pemukiman permanen warga sipil Gaza di luar Gaza.
Dengan meningkatnya jumlah korban warga sipil di Gaza dalam perang Israel-Hamas, Kirby mengatakan Washington tidak percaya sekarang adalah waktu untuk gencatan senjata secara umum, namun jeda kemanusiaan dalam permusuhan diperlukan.
Ketika Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya mendiskusikan opsi untuk Gaza pasca perang, Kirby mengatakan bahwa menjadikan Hamas sebagai pemimpin akan menjadi masalah setelah pembantaian 1.400 orang di Israel selatan pada 7 Oktober.
“Kami yakin Hamas tidak bisa menjadi masa depan pemerintahan di Gaza. Mereka tidak bisa,” kata Kirby.
“Apa yang terjadi setelah konflik, kami belum memiliki semua jawabannya, namun kami bekerja sama dengan mitra kami di kawasan ini untuk mengeksplorasi seperti apa tata kelola pemerintahan di Gaza.” (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...