AS: Tiongkok Tersangka Utama Pembobolan Data
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Kepala intelijen Amerika Serikat, Kamis (25/6), mengatakan, Tiongkok adalah tersangka utama pembobolan data personel pemerintah Washington secara besar-besaran, namun penyelidikan sedang dilakukan.
Pernyataan tersebut merupakan komentar pertama yang dilontarlam Direktur Intelijen Nasional, James Clapper, seorang pejabat yang menyebut Beijing dalam kasus peretasan yang telah mempengaruhi jutaan karyawan pemerintah AS dan lainnya
“Tiongkok menjadi tersangka utama, namun pemerintah AS masih terus menyelidiki peretasan tersebut,” ujar Clapper, dalam konferensi intelijen Washington.
Sebelumnya beberapa pejabat AS mengatakan secara pribadi bahwa mereka percaya bahwa Tiongkok terlibat. Sementara itu, sejumlah spesialis keamanan cyber mengatakan, peretasan itu tampaknya menjadi bagian dari upaya membentuk database yang dapat digunakan untuk spionase.
Pihak manajemen personalia AS mengungkapkan, data yang berisi lebih dari empat juta karyawan, pensiunan, kontraktor dan pelamar kerja tersebut mungkin telah terkena dampak peretasan dan insiden berikutnya akan berpotensi meningkatkan jumlah.
Beberapa laporan menyebutkan, jumlah tersebut mungkin sebesar 14 juta atau lebih tinggi, namun beberapa pejabat mengatakan bahwa totalnya masih ditentukan.
Pemerintah mengumumkan langkah baru untuk meningkatkan keamanan catatan online mereka, yang beberapa segmennya menggunakan teknologi yang berusia lebih dari satu dekade. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...