AS, UE dan Taliban Bahas Bantuan Kemanusiaan di Qatar
DOHA, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat dan Taliban melakukan "diskusi produktif" tentang topik bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan selama pertemuan di Qatar, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, pada hari Selasa (12/10).
Pejabat AS, Uni Eropa dan Taliban mengadakan pembicaraan selama dua hari pertemuan di ibukota Qatar, Doha. Price menggambarkan pembicaraan itu sebagai "terus terang, profesional, bisnis dan sebagian besar positif" dan menambahkan bahwa mereka fokus pada keamanan, masalah terorisme, perjalanan yang aman bagi warga AS, warga negara asing, dan sekutu AS, Afghanistan, dan hak asasi manusia.
“Delegasi pada akhirnya menjelaskan, seperti yang kami lakukan secara konsisten, bahwa Taliban pada akhirnya akan diadili, tidak hanya berdasarkan kata-katanya, tetapi semata-mata atas tindakannya,” kata Price.
Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus, AS membekukan bantuan ke negara itu tetapi mengatakan masih memberikan bantuan melalui kelompok-kelompok non-pemerintah.
Ekonomi Afghanistan berada di bawah tekanan besar, dengan harga makanan dan bahan bakar naik tajam di tengah kekurangan uang tunai, dipicu oleh penghentian bantuan asing dan kekeringan.
Taliban yang mencari pengakuan internasional atas pemerintahnya menghadapi skeptisisme global yang meluas terhadap kemampuan kelompok itu untuk memastikan negara itu tidak menjadi surga bagi teroris dan untuk melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan di negara itu.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Taliban, dikutip Al Arabiya, mengatakan kelompok itu mengatakan kepada pejabat AS dan Uni Eropa bahwa “melemahkan pemerintah Afghanistan bukanlah kepentingan siapa pun, karena konsekuensi negatifnya akan secara langsung berdampak pada dunia dalam hal keamanan dan migrasi ekonomi.”
"Taktik tekanan belum membuahkan hasil di Afghanistan, sebaliknya mari kita mengadopsi interaksi dan kerja sama yang konstruktif," kata juru bicara Taliban.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...