Asap Tebal Masih Menyelimuti Riau, Pemerintah Angkat Tangan
RIAU, SATUHARAPAN.COM - Asap tebal akibat kebakaran lahan perkebunan yang terjadi di Riau sejak Sabtu (15/6) masih belum bisa teratasi. Asap yang terlihat hari Sabtu yang lalu mulai terasa pekat pada hari Minggu (16/6), namun sampai hari Kamis ini jumlah titik api semakin bertambah. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui website-nya, menyatakan Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang dioperasikan oleh Singapura mendeteksi ada 78 titik panas di daratan Riau, kondisi ini yang terparah sepanjang musim kemarau 2013.
Sepertinya Pemerintah tidak mau bertanggung jawab menangani masalah kebakaran perkebunan ini. Riau memang banyak lahan perkebunan di lahan gambut yang memang rentan terhadap kebakaran. Apalagi sekarang ini memasuki musim kemarau. Namun banyaknya lahan perkebunan ini tidak di bawah kekuasaan pemerintah, lahan perkebunan itu kebanyakan milik perusahaan swasta.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Rabu (19/6), dia mengatakan, “Kebakaran yang terjadi di Riau merupakan tanggung jawab pemilik perkebunan.” Meski demikian, pihaknya tetap akan membantu mengatasi kebakaran yang mengakibatkan asap tebal memasuki negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Dalam laman resminya, Pemerintah Malaysia mengabarkan Datuk Seri Najib Tun Rajak akan menggelar pertemuan dengan sejumlah menteri dari Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand guna membahas permasalahan kebakaran hutan di Sumatera yang mengakibatkan kabut asap tebal. Hal ini disambut baik oleh Zulkifli yang mengatakan, “Jika negara tetangga ingin membantu silakan saja.”
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...