Pengembang Jerman Ubah Kontainer Bekas Jadi Apartemen Murah
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Pengembang properti, Jörg Duske memanfaatkan kotak kontainer bekas untuk disulap menjadi apartemen atau rumah sewaan murah bagi pelajar di Berlin, Jerman. Sekitar 147.000 pelajar dapat menghemat biaya hidup mereka selama belajar di salah satu kota panzer Jerman ini.
Dilansir dari situs dw.de, Duske terinspirasi proyek serupa di Amsterdam. "Mencari rumah flat mewah tapi dengan harga yang murah, itu cukup sulit di Berlin," kata Duske.
"Saya berharap bahwa proyek ini akan memberikan inspirasi bagi dunia arsitektur yang menggunakan bangunan kontainer. Dalam pandangan saya, bangunan ini 50 persen lebih cepat dikerjakan. Ini pemikiran alternatif untuk arsitektur," ujarnya.
Sebagai projek awalnya, Duske mengadakan kompetisi desain pada Desember 2012. Desain terbaik dimenangi "Frankie & Johnny" dari Holzer Kobler Arsitektur, sebuah perusahaan berbasis di Zurich yang telah mengembangkan konsep kubik lengkap, yang mencakup: ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi pribadi di setiap kontainer.
Direncanakan 410 kotak kontainer, sekitar 11.000 meter persegi (atau setara dengan luas 10 lapangan sepak bola) akan dibangun di Jerman untuk para calon mahasiswa. Nantinya, kotak-kotak kontainer ini akan disewakan dengan harga 220 Euro per bulan (sekitar 2,8 juta Rupiah).
Menurut Duske, biaya sewa bulanan itu tidak mahal bagi pelajar yang memiliki suatu komunitas dan mereka dapat patungan untuk membayarnya. "Ini benar-benar dibuat untuk pelajar yang datang bersama-sama. Ini tentang sebuah komunitas," katanya.
Prasarana umum akan dibangun di sekitar komplek apartemen kontainer, seperti tempat barbeque, tenis meja, tempat pencucian umum, rumah makan, dan aula, serta taman kota. Semua sarana tersebut dapat diakses hanya dengan melewati tangga dan jembatan yang menghubungkan komplek baja ini, di dusun Plänterwald.
Dalam situs eba51.de, proyek apartemen kontainer digambarkan lebih mendetail. Eba51, sebagai pemenang tender akan membuka 73 unit pada akhir September, ditargetkan proyek besar ini selesai akhir bulan April 2014.
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...