ASEAN akan Bahas Sengketa Laut China Selatan
SATUHARAPAN.COM – Dalam draft akhir Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) ke-26, para Kepala Pemerintah di ASEAN akan mengajukan konsultasi intensif tentang kode etik terkait reklamasi Laut China Selatan.
Seperti yang diberitakan VOA, informasi tersebut berasal dari pejabat ASEAN yang tidak ingin disebutkan namanya. Organisasi itu kini tengah meminta implementasi yang efektif dan lengkap pada Deklarasi Etik demi meningkatkan kepercayaan dan pengendalian diri setiap negara.
Hal ini akan disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Malaysia pada 27—28 April 2015.
Malaysia merupakan salah satu dari negara ASEAN, termasuk Vietnam dan Filipina, yang memiliki sengketa wilayah maritim dengan Tiongkok.
Tahun lalu, ketegangan antarnegara terjadi saat Beijing, Tiongkok, mengklaim hampir seluruh perairan tersebut, sementara Vietnam juga menyatakan hak atas wilayah pengeboran minyak di Laut China Selatan dan Filipina turut mengajukan klaim atas laut seluas 3,5 juta kilometer persegi itu.
Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario, Minggu (26/4), mengatakan bahwa ASEAN harus memberitahu Tiongkok agar segera menghentikan proyek reklamasi tanah.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman, menyatakan bahwa ASEAN akan menghargai jika Tiongkok berhenti mengerjakan proyek itu dan mendiskusikan situasi yang tengah terjadi.
Baru-baru ini, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, justru muncul untuk mendukung posisi Beijing ketika ia mengatakan sengketa Laut China Selatan tidak menjadi masalah bagi seluruh ASEAN, melainkan masalah bagi negara penuntut yang bekerja secara langsung dengan China. Vietnam dan Filipina ingin Beijing berbicara dengan ASEAN.
Achmad Rizal Purnama, Sekretaris Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, membenarkan bahwa persoalan Laut China Selatan menarik perhatian sejumlah pemimpin regional dan global.
"Laut China Selatan menjadi salah satu isu yang akan dibahas oleh para pemimpin ASEAN," ujarnya.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...