ASITA: Promosi Pariwisata Rp1,2 Triliun Jangan Sekadar Janji
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Janji pemerintah yang akan meningkatkan biaya promosi pariwisata dari Rp 250 miliar menjadi Rp 1,2 triliun diharapkan bukan sekadar janji yang tidak ditepati.
"Kami para pelaku industri menyambut baik dan kami menunggu pemerintah merealisasikan ini," kata Ketua Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Chapter DIY Edwin Ismedi Himna di Jakarta, Selasa (6/1).
Menurut Edwin, sektor pariwisata Indonesia sangat membutuhkan "suntikan" biaya promosi yang lebih besar untuk menjangkau publik yang lebih luas.
Apalagi selama ini dana promosi pariwisata Indonesia tergolong masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga bahkan sepersekian dari biaya promosi pariwisata Malaysia.
"Peningkatan biaya promosi sangat dibutuhkan karena ada pasar-pasar baru yang harus kita follow up, juga mengingat pengembangan pasar sangat diperlukan saat ini," katanya.
Sebelumnya Juru Bicara Wapres Husain Abdullah mengatakan pemerintah akan meningkatkan biaya promosi pariwisata dari Rp250 miliar menjadi Rp1,2 triliun.
"Promosi tersebut bertujuan tidak saja berlaku untuk menjaring wisatawan lokal tapi juga wisatawan mancanegara," katanya.
Dikatakan, dana efisiensi rapat di hotel akan dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur sehingga akan mempermudah dan memperlancar wisatawan datang ke lokasi wisata.
"Dalam jangka pendek memang efisiensi ini akan berpengaruh. Tapi dalam jangka panjang justru memberi dampak positif bagi industri pariwisata," kata Husein.(Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...