Asosiasi Bank Lebanon Kecam Lambatnya Reformasi
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Para pengunjuk rasa memulai aksi mereka di Beirut, Lebanon. Mereka mulai berkumpul hari Rabu (15/1) malam di depan bank sentral Lebanon di dekat jalan Hamra, Beirut. Mereka terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara pada malam kedua berturut-turut dalam aksi mereka.
Dalam bentrokan di daerah Hamra, Beirut pada hari Selasa (14/1) terjadi beberapa kali kekerasan terburuk sejak protes anti-pemerintah dimulai pada bulan Oktober. Pasukan keamanan menembakkan gas air mata di luar bank sentral untuk membubarkan pengunjuk rasa yang melempari mereka dengan batu dan kembang api, kata laporan AFP.
Sementara pihak asosiasi perbankan mengecam serangan itu sebagai karya "gerombolan tentara bayaran" dan bukan "revolusioner sejati Lebanon" yang mengupayakan reformasi.
Paling tidak ada 37 orang di kedua belah pihak yang terluka ketika pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran pada hari sebelumnya, kata juru bicara Palang Merah Lebanon.
Sementara itu, asosiasi perbankan Lebanon mengecam apa yang mereka sebut sebagai "keterlambatan besar dan tidak bertanggung jawab" dalam membentuk pemerintahan baru. Pernyataan itu dikeluarkan setelah pada Selasa malam terjadi perusakan terhadap bank.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan bahwa bank melakukan sebanyak yang mereka bisa “untuk menjaga apa yang tersisa dari perekonomian nasional kita.” Dan keterlambatan dalam membentuk pemerintahan baru telah menjadikan mereka sasaran kekerasan.
Editor : Sabar Subekti
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...