Assad Sebut Serangan AS di Suriah sebagai Tindakan Bodoh
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Sebuah serangan rudal Amerika Serikat (AS) di sebuah pangkalan udara Suriah pada Jumat (7/4) pagi disebut Presiden Bashar al Assad sebagai "bodoh dan tidak bertanggung jawab."
"Apa yang Amerika lakukan adalah perilaku bodoh dan tidak bertanggung jawab, yang mengungkapkan kepicikan serta kebutaan politik dan militer menjadi kenyataan," kata sebuah pernyataan.
AS menembakkan 59 rudal jelajah di pangkalan udara Shayrat sebagai respons dugaan serangan kimia di sebuah kota yang dikuasai pemberontak pada Selasa. Serangan kimia tersebut diduga dilakukan oleh rezim Suriah.
Pemerintah Suriah membantah tuduhan-tuduhan tersebut, sambil mengatakan serangan itu menghantam gudang senjata milik kelompok ekstremis.
Kantor Assad mengatakan bahwa pemerintah akan melipatgandakan upaya perlawanan kepada kelompok pemberontak setelah serangan AS -- aksi militer langsung pertama oleh Washington terhadap rezim Damaskus.
"Agresi ini meningkatkan tekad Suriah untuk menyerang para agen teroris, untuk terus menghancurkan mereka dan mempercepat upaya ini, di mana saja mereka berada di wilayah Suriah," katanya.
"Tindakan memalukan yang menargetkan bandara negara berdaulat ini sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintahan berbeda tidak mengubah kebijakan lebih dalam."
Serangan besar-besaran tersebut -keputusan militer terbesar Presiden AS Donald Trump sejak mulai menjabat- menandai sebuah eskalasi dramatis dalam keterlibatan AS di perang sipil Suriah yang sudah berlangsung selama enam tahun.
Sembilan pesawat serta amunisi dan depot bahan bakar hancur akibat serangan AS di pangkalan udara Shayrat, Suriah pada Jumat pagi, tetapi landasan pacu masih utuh, lapor kanal negara Rusia Rossiya24 dari tempat kejadian.
"Menurut informasi awal, sembilan pesawat Suriah hancur," kata seorang koresponden dalam sebuah laporan dari pangkalan itu, yang disiarkan beberapa jam setelah serangan tersebut pada 0040 GMT.
Tempat penyimpanan amunisi dan bahan bakar juga menjadi sasaran, katanya sambil menambahkan bahwa kebakaran dan ledakan sedang berlangsung.
"Namun, tidak semua perlengkapan ikut hancur, masih ada beberapa yang tidak terkena dampak serangan itu," ujar koreponden.
"Landasan.... praktis tidak terpengaruh," tambahnya.
Rekaman liputan menunjukkan bahwa landasan pacu tersebut masih utuh, tetapi tertutup oleh puing-puing, serta dua pesawat masih berada di hanggar pangkalan itu. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...