Atlas Kayu Indonesia
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Lebih dari 4000 jenis pohon terdapat di Indonesia, 400 jenis di antaranya mempunyai potensi sebagai kayu perdagangan. Penelitian mengenai kayu telah banyak dilakukan, namun informasi hasil penelitian tersebut masih terpencar di banyak publikasi dengan aspek yang berbeda-beda, sehingga sulit untuk dipelajari secara menyeluruh.
Untuk mempermudah menyampaikan hasil penelitian kepada pengguna tentang kayu Indonesia, maka disusunlah Atlas Kayu Indonesia. Atlas kayu ini disusun untuk memberikan informasi komprehensif tentang risalah berbagai jenis kayu. Atlas ini dapat digunakan oleh para pengguna baik kalangan ilmiah, pemerintah, swasta dan praktisi, seperti yang dilansir dari Badan penelitian dan Pengembangan Kehutanan di Bogor baru-baru ini.
Selain itu, buku ini dibuat untuk memperkenalkan sifat dan kegunaan kayu baik kayu perdagangan maupun kayu yang selama ini kurang dikenal masyarakat. Dengan mengetahui sifat dan kegunaan kayu secara komprehensif, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi pengembangan dan pemanfaatan jenis kayu tersebut secara komersial.
Harapan dengan terbitnya buku Atlas Kayu Indonesia, dapat memenuhi informasi yang diperlukan dan bermanfaat tidak saja bagi peneliti, akademikus, perencana dan pelaksana pembangunan kehutanan, tetapi bermanfaat bagi masyarakat luas termasuk para pengusaha yang bergerak di bidang industri kehutanan.
Pada Atlas Kayu Indonesia Jilid I dan II, telah disajikan risalah kayu secara ringkas sebanyak 62 kelompok jenis kayu perdagangan, meliputi 179 jenis pohon, Jilid III 30 jenis dan Jilid IV 30 jenis. Dengan demikian, baru 239 jenis kayu Indonesia yang telah dipublikasikan dalam media Atlas Kayu Indonesia Jilid I s/d IV dari total ± 4.000 jenis kayu yang ada di Indonesia, sehingga masih banyak jenis kayu yang perlu diteliti dan dipublikasikan ke masyarakat
Risalah ini, memuat jenis-jenis kayu perdagangan baik yang terkenal maupun kurang dikenal. Informasi risalah ini terutama berasal dari hasil pengamatan, survei dan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) dan Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi (Puskonser). Selain itu digunakan juga data hasil penelitian dari negara lain seperti Malaysia dan Filipina.
Risalah yang disajikan yaitu nama kayu meliputi nama botani, nama perdagangan, nama daerah dan nama di negara lain. Ciri umum berisi deskripsi warna, tekstur, arah serat, kesan raba, kilap dan gambar. Struktur kayu memuat data pembuluh, parenkim, jari-jari dan serat. Sifat kayu berisi data sifat fisis, mekanis, kimia, keawetan, keterawetan, pengeringan, venir, kayu lapis, pemesinan dan kegunaan kayu. Silvikultur meliputi aspek tempat tumbuh, permudaan, buah, hama dan penyakit.
Selain itu, atlas ini dilengkapi dengan halaman indeks nama kayu, daftar singkatan dan daftar satuan ukuran yang digunakan, sehingga memudahkan pengguna. Atlas ini juga dilengkapi dengan foto daun, kayu lapis, kulit batang dan penampang batang, untuk memudahkan pengguna mempelajari jenis-jenis kayu tersebut.
Atlas jilid I menyajikan risalah 30 kelompok jenis kayu perdagangan, yang meliputi 134 jenis botanis. Jilid II menyajikan risalah 32 kelompok jenis kayu yang mencakup 45 jenis botanis, jilid III menampilkan risalah 30 jenis kayu, dan jilid IV menampilkan 30 jenis kayu yang kurang dikenal dalam perdagangan seperti Neolitsea triplinervia, Garcinia celebica, Pouteria duclitan, dan lain-lain.
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah), E-mail : info@pustekolah.org dan admin@p3kr.com, URL : http://pustekolah.litbang.dephut.go.id atau http://www.pustekolah.org Jl. Gunung Batu No. 5, Po. Box. 182, Bogor 16610, Telp. 0251 - 8633378, Fax.0251 – 863341, http://www.forda-mof.org atau www.litbang.dephut.go.id (forda-mof.org)
Editor : Bayu Probo
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...