Atlet yang Berlaga di Asian Games Wajib Mengharumkan Nama Bangsa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Suwarno, Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mengatakan pada Kamis (16/1) siang di Gedung KONI, pihaknya menginginkan para atlet yang berlaga di ajang multiolahraga negara Asia, Asian Games 2014, sebagai pahlawan bangsa.
Suwarno mengatakan hal tersebut kepada sejumlah jurnalis di Gedung KONI, dalam hubungan dengan seleksi yang dilakukan Satlak Prima Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dengan berbagai cabang olahraga yang akan diikusertakan pada Asian Games 2014 di Incheon, September 2014.
“Saya ndak peduli dari setiap cabor (cabang olahraga) itu akan mengirim atlet yang mana, bagi saya yang penting atlet itu bersungguh-sungguh,” kata Suwarno.
Atlet yang mewakili Indonesia dalam cabang olahraga tertentu tidak hanya dituntut bersungguh-sungguh, mereka juga dituntut bekerja keras dalam ajang yang melibatkan hampir sebagian besar negara di benua Asia tersebut.
“Penting buat kita saat ini atlet-atlet yang disiapkan di pelatnas bulan depan (pelatnas diperkirakan mulai pertengahan Februari 2014, Red), benar-benar menjanjikan medali bagi Merah-Putih, karena kalau sekadar ingin main, atau cari nama, jelas nggak bisa. Kalau mereka hanya ingin coba-coba, mending ndak usah,” kata Suwarno.
Suwarno mengatakan organisasi (PB, Pengurus Besar) cabang olahraga mempromosikan atlet untuk dua multievent internasional yang akan digelar dalam waktu berdekatan, yakni Asian Games 2014 dan SEA Games 2015.
Atlet yang dipromosikan ke SEA Games maupun ASIAN Games bukan sekadar mencari pengalaman. Yang paling utama adalah membawa kehormatan nama bangsa dan negara. Dengan begitu, atlet yang dipromosikan ke dua multievent itu layak menyumbang medali bagi kontingen Indonesia.
Suwarno mengatakan saat ini Satlak Prima masih berkonsultasi selama satu pekan, dimulai Kamis (16/1/2014), dan akan mulai berdialog dengan pengurus besar masing-masing cabang olahraga.
“Substansinya adalah untuk menentukan jumlah cabor yang diberangkatkan ke Incheon," kata ketua Satlak Prima yang baru tersebut.
Suwarno melanjutkan, dari berbagai cabang olahraga (cabor) potensial, setelah itu KONI dan Satlak Prima akan melakukan evaluasi lagi untuk berbagai cabang olahraga lainnya.
"Dari sana kita akan tentukan cabor-cabor berpotensi. Dengan begitu kita bisa segera menyusun peta kekuatan yang bukan hanya untuk Asian Games, tapi ada juga multievent lainnya, seperti Paragames, Olimpic Youth Games, Asian Beach Games, dan lainnya. Ini semua harus kita tata Januari ini, dengan harapan Februari bisa jalan," tutup Suwarno.
Indonesia pada Asian Games 2010 di Guangzhou, China, berada di peringkat ke-15 perolehan akhir medali, dengan memenangkan empat medali emas, sembilan perak, dan 13 perunggu.
Tuan rumah China, saat itu, berada di peringkat teratas perolehan medali dengan 199 medali emas, 119 medali perak, dan 98 medali perunggu, diikuti Korea Selatan dengan 76 medali emas, 65 medali perak, dan 91 medali perunggu. Jepang berada pada peringkat ketiga dengan 48 emas, 74 medali perak, dan 94 medali perunggu.
Editor : Sotyati
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...