Aung San Suu Kyi Janji Rekonsiliasi Terkait Krisis Rohingya
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi berjanji akan berupaya meraih "perdamaian dan rekonsiliasi nasional" di tengah meningkatnya kecaman internasional atas aksi kekerasan militer di negaranya terhadap etnis minoritas muslim Rohingya.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian tersebut pada hari Rabu (30/11) tidak menyinggung tentang kekerasan di negara bagian Rakhine, namun berkata di sebuah forum bisnis Singapura bahwa Myanmar yang terdiri dari berbagai etnis perlu mencapai stabilitas guna menarik lebih banyak investasi.
Suu Kyi memulai kunjungannya ke Singapura selama tiga hari, investor asing terbesar di Myanmar setelah Tiongkok, saat tekanan internasional melanda pemerintahannya untuk mengatasi krisis Rohingya tersebut.
Umat Rohingya telah membanjiri perbatasan untuk masuk ke Bangladesh, sambil membuat klaim mengerikan tentang pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan di tangan aparat keamanan.
Myanmar membantah tuduhan pelecehan tersebut, mengatakan bahwa tentaranya sedang mencari "para teroris" yang bertanggung jawab atas serangan mematikan di pos perbatasan polisi pada bulan lalu.
Ribuan Rohingya lainnya juga telah melarikan diri ke Tiongkok pada bulan ini setelah bentrokan pecah antara para tentara dan pasukan pemberontak etnis di negara bagian Shan utara, rumah bagi salah satu dari banyak pemberontak yang telah berlangsung beberapa dekade di perbatasan Myanmar.
"Seperti yang Anda tahu, kami memiliki banyak tantangan. Kita negara yang memiliki banyak etnis, dan kami harus bekerja untuk mencapai stabilitas dan aturan hukum seperti Singapura banggakan," kata pemimpi berusia 71 tahun.
"Para pebisnis tidak ingin berinvestasi di negara-negara tidak stabil. Kami tidak ingin menjadi tidak stabil, namun kami telah memiliki sejarah panjang perpecahan di bangsa kami. Jadi rekonsiliasi nasional dan perdamaian itu penting bagi kami," katanya. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...