Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 19:09 WIB | Rabu, 30 November 2016

Dewan PBB akan Gelar Pertemuan Bahas Krisis Aleppo

Dewan PBB akan Gelar Pertemuan Bahas Krisis Aleppo
Warga Suriah, yang melarikan diri dari berbagai distrik di wilayah timur Aleppo, berdesakan untuk dapat masuk ke bus-bus pemerintah di Jabal Badro, wilayah yang dikuasai pemerintah, sebelum dipindahkan ke wilayah barat Aleppo yang dikuasai pemerintah, 29 November 2016. Upaya ofensif pemerintah untuk merebut kembali Aleppo yang dikuasai pemberontak memicu peringatan dari dunia internasional, dengan PBB mengatakan hampir 16.000 orang mengungsi dan jumlah itu bisa terus meningkat. George Ourfalian/AFP
Dewan PBB akan Gelar Pertemuan Bahas Krisis Aleppo
Pasukan propemerintah Suriah berjaga di atas sebuah gedung yang berdiri menghadap Aleppo di kota Bustan al Basha di tengah upaya mereka untuk merebut Aleppo dari tangan pemberontak, 28 November 2016. Pasukan pemerintah berasil merebut enam distrik yang sempat dikuasai pemberontak di wilayah timur Aleppo termasuk Masaken Hanano, distrik terbesar di timur Aleppo. GEORGE OURFALIAN/AFP
Dewan PBB akan Gelar Pertemuan Bahas Krisis Aleppo
Asap mengepul di udara menyusul sebuah serangan udara yang dilakukan oleh pasukan pemerintah Suriah di daerah Daraa yang dikuasai pemberontak, Suriah selatan pada 27 November 2016. MOHAMAD ABAZEED / AFP

DUNIA, SATUHARAPAN.COM - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akan menggelar pertemuan darurat pada hari Rabu (30/11) untuk membahas krisis kemanusiaan mengerikan yang berlangsung di Aleppo, ungkap beberapa diplomat.

Pertemuan tersebut akan dimulai segera setelah sidang Dewan Keamanan PBB pada isu penerapan resolusi yang mempertegas sanksi terhadap Korea Utara, yang dijadwalkan akan dimulai pada pukul 1400 GMT.

Ke-15 duta besar Dewan Keamanan akan mendapat pengarahan singkat terkait situasi di Aleppo dari pejabat PBB yang bertanggung jawab pada operasi kemanusiaan sekaligus mediator PBB di Suriah, Staffan de Mistura.

Di Aleppo timur, ribuan warga sipil melarikan diri dari pertempuran dan pengeboman saat pasukan pemerintah Suriah bergerak ke beberapa wilayah yang dikuasai pemberontak.

PBB pada hari Selasa (29/11) mengecam “penderitaan” yang dialami warga sipil.

Sampai 20.000 orang telah melarikan diri dari serangan rezim dalam 72 jam terakhir, ungkap Komite Palang Merah Internasional.

“Prancis dan mitranya tidak bisa diam melihat salah satu adegan pembantaian penduduk sipil sejak Perang Dunia II,” ungkap duta besar PBB Prancis, Francois Delattre, pada hari Selasa (29/11). (AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home