Australia Ingatkan Warganya Waspadai Virus Zika di Indonesia

Ilustrasi: Bayi yang mengalami microcephaly yang diduga keras akibat virus Zika. (Foto: dari WHO)

CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Australia telah mengeluarkan travel advice atau peringatan kepada semua wisatawan khususnya wanita hamil yang hendak berpergian ke Indonesia termasuk ke Bali, untuk melindungi diri dari nyamuk dan penyebaran virus Zika di Indonesia.

"Mengingat kemungkinan bahwa virus Zika dapat menyebabkan malformasi berat pada bayi yang belum lahir, dan untuk mencegahnya wanita hamil harus mendiskusikan rencana perjalanan apapun dengan dokter mereka dan mempertimbangkan untuk menunda perjalanan ke Indonesia," kata peringatan itu sebagaimana dikutip smh.com.au, hari Jumat (17/6).

Virus Zika telah dikaitkan dengan lonjakan microcephaly (pengecilan kepala) - cacat lahir - yang telah mengakibatkan ribuan bayi di Brasil lahir dengan kepala kecil.

Seperti diberitakan satuharapan.com sebelumnya, menurut Organisasi Keseharan Dunia (WHO) virus ini pertama kali diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 pada monyet rhesus melalui jaringan pemantauan demam kuning sylvatic.

Minggu ini Kementerian Kesehatan Indonesia melakukan sebuah investigasi di desa Tangkil di Jawa Timur setelah pihak berwenang Taiwan memberitahukan seorang warga Indonesia dari daerah tersebut telah didiagnosis terjangkit virus Zika.

Seorang awak kapal, 22 tahun, dilaporkan tiba di bandara internasional Taiwan pada tanggal 2 Juni 2016 dengan kondisi demam dan mata merah.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Subuh, memastikan Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi wabah virus Zika di Indonesia.

"Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten di Jawa Timur sudah mulai menyelidiki epidemiologi penyakit. Mereka mengumpulkan informasi tentang waktu, orang dan tempat," kata dia seperti dikutip Jakarta Globe.

Dia mengatakan Indonesia secara rahasia sudah menguji semua pasien demam berdarah yang terkena virus pada setiap kasus. "Hasilnya sejauh ini negatif untuk Zika," kata Subuh.

Editor : Eben E. Siadari